Jogja
Senin, 17 Agustus 2015 - 02:30 WIB

PEMKAB GUNUNGKIDUL : Maksimalkan Penyerapan Dana, Pemdes Didorong Susun Perencanaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Pemkab Gunungkidul mengimbau Pemdes menmbuat perencanaan anggaran.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pemerintah desa membuat perencanaan penggunaan dana desa agar terserap maksimal.

Advertisement

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Desa Gunungkidul Siswanto mengatakan bila dana desa tidak terserap dengan baik, maka tahun berikutnya akan mendapatkan potongan saat pencairan.

“Kami berharap desa bisa melakukan perencanaan matang dan bisa membelanjakan maksimal. Kalau sampai dana desa tidak bisa dibelanjakan semuanya, maka dana yang tidak bisa dijalankan menjadi pengurang dana desa tahun berikutnya,” katanya, Minggu (16/8/2015).

Ia mengatakan sampai saat ini baru sekitar 28 desa dari 144 desa yang sudah melakukan pencarian dana desa. Pemkab berusaha maksimal agar mampu menyerap anggaran dan program bisa dijalankan. “Semoga bisa segera mencairkan semuanya,” katanya.

Advertisement

Siswanto berharap penggunaan dana desa dilakukan maksimal. Namun demikian, pemerintah desa dalam pelaporannya harus memiliki akuntabilitas tinggi karena jika salah bisa berakibat kasus hukum.

“KPK juga mulai membidik pengelolaan dana desa,” katanya.

Sementara terpisah, Kades Banyusoco, Kecamatan Playen, Sutiyono mengungkapkan perubahan APBDesa memang sudah diselesaikan dan sekarang masih berada di kecamatan.

Advertisement

“Kami berharap segera diselesaikan dan agar bisa mencairkan dana desa,” katanya.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan perencanaan dengan BPD untuk penggunaan dana desa. “Kami sudah rencanakan semua, tinggal mejalanakan,” kata Sutiyono.

Kades Sambirejo, Kecamaatn Ngawen, Yuliasi Dwi Martini mengatakan pihaknya sudah melakukan pencairan dana desa sejak dua minggu lalu, dari total Rp333 juta sudah dicairkan 40 persen.

“Sudah digunakan untuk berbagai agenda termasuk kebudayaan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif