Jogja
Jumat, 8 Januari 2016 - 08:20 WIB

PEMKAB KULONPROGO : Angkutan Pedesaan & Pariwisata Diintegrasi, Mungkinkah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Pemkab Kulonprogo diharapkan dapat mengintegrasikan transportasi umum.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Komisi III DPRD Kabupaten Kulonprogo, meminta pemerintah setempat mengintegrasikan angkutan perdesaan dengan angkutan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan objek wisata di wilayah ini.

Advertisement

Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi  mengatakan pemkab melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) perlu segera melakukan kajian integrasi angkutan perdesaan dengan angkutan pariwisata.

“Kajian ini dalam rangka penguatan angkutan umum. Selama ini, angkutan umum dsn jalur trayek banyak yang mati suri karena tidak ada penumpang, dengan pertumbuhan pariwisata Bukit Menoreh, jalur-jalur wisata yang mati suri, kembali dihidupkan,” kata Hamam, seperti dilansir dari Antara, Kamis (6/1/2016).

Ia mengatakan objek wisata yang membutuhkan moda transportasi yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Canting Mas di Kecamatan Kokap, dan objek wisata di Girimulyo dan Samigaluh.

Advertisement

Menurut dia, Pemkab Kulonprogo, Orgadan dan Dishubmominfo harus segera melakukan koordinasi untuk membuka transportasi massal menuju objek wisata dan kawasan pedesaan.

“Pemkab Kulonprogo harus belajar moda transportasi ke Palu, Sulawesi Tengah. Angkutan umum harus bersaing dengan kendaraan pribadi. Namun, angkutan umum masih eksis dan minat masyarakat menggunakan moda transportasi masih tinggi,” katanya.

Sementara itu, anggota Dewa Lingga Melkey Binaro mengatakan pihaknya menyediakan angkutan umum berupa bus kecil bagi wisatawan yang akan berwisata di Kawasan Kebun Teh Nglinggo. Satu mobil dapat memuat 20 penumpang, tarif angkutan bagi rombongan bisa ditawar.

Advertisement

Ia mengatakan bus besar tidak bisa masuk ke lokasi kebun teh. Untuk itu, pihaknya memberikan pelayanan bus kecil atau motor. Pelayanan ini bagian dari upaya menarik wisatawan berkunjung ke Samigaluh.

“Tarif angkutan yang kami tawarkan tidak mahal, berkisar Rp60 ribu satu mobil. Kami berharap mereka puas dengan pelayanan yang kami berikan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif