Jogja
Senin, 12 Oktober 2015 - 02:20 WIB

PEMKAB KULONPROGO : Semangat Bela-Beli Kulonprogo Terus Dijunjung

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pameran Kulonprogo Expo sebagai salah satu upaya mempromosikan produk air mineral produksi Kulonprogo, Airku, Selasa (21/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Pemkab Kulonprogo terus mendorong PAD lewat potensi lokal.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyatakan akan berupaya meningatkan partisipasi sektor-sektor yang berpotensi menaikkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun, upaya yang hendak ditempuh itu sebisa mungkin tetap menjunjung semangat “bela-beli Kulonprogo”.

Advertisement

Hasto menyontohkan potensi PAD dari pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates maupun RSUD Nyi Ageng Serang, Sentolo. Menurutnya, sektor kesehatan bisa menjadi andalan berikutnya selain pariwisata. Keuangan daerah bisa ditingkatkan sekaligus mencegah uang masyarakat keluar dari Kulonprogo.

“Kalau sakit tidak harus ke luar Kulonprogo, lebih dekat menjenguknya, dan uang yang dibayarkan masuk jadi bagian PAD,” ungkap Hasto, Minggu (11/10/2015).

Selama beberapa tahun terakhir, “bela-beli Kulonprogo” terus digaungkan. Salah satu capaian yang menjadi buktinya adalah menyuplai 3.000 ton beras kepada Bulog untuk dialokasikan sebagai beras miskin (raskin). Jumlah itu memang belum bisa memenuhi kebutuhan Bulog yang sebenarnya mencapai 7.000 ton. Namun, menurut Hasto, Kulonprogo boleh berbangga hati karena sudah mulai bisa mencukupi raskin dengan produk sendiri.

Advertisement

Akuisisi toko moderen berjejaring menjadi toko milik rakyat (tomira) oleh koperasi juga menjadi bagian dari “bela-beli Kulonprogo”. Sebab, produk dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa dimasukkan dalam deretan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas. Begitu juga dengan produk air mineral AirKu yang diproduksi PDAM Tirta Binangun.

Jika masih banyak masyarakat yang mengonsumsi produk daerah lain atau bahkan luar negeri, Hasto menganggapnya sebagai hal wajar. Pemerintah harus mengakui jika memang belum mampu mencukupi semua kebutuhan masyarakat. Meski demikian, bisa mengalihkan sebagian pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat ke produk lokal seperti saat ini juga sudah layak diapresiasi.

“Misalnya, kebutuhan air mineral seperempatnya sudah bagus karena bisa dipenuhi AirKu atau raskin yang dulu semuanya dari Bulog, sekarang sebagian sudah dari kita,” kata Hasto.

Advertisement

Hasto lalu mengungkapkan, masih banyak potensi Kulonprogo yang bisa dikembangkan. Di antaranya gula semut, teh, kopi, cokelat, dan batu andesit. Ekspor tidak harus dijadikan target utama. Pasar dalam negeri juga bisa dimaksimalkan. Namun, dia berharap, produk Kulonprogo tidak dijual secara curah maupun mentah. “Misalnya gula semut kalau bisa dibuat dalam kemasan-kemasan kecil. Cokelat juga jangan jual biji saja, tapi diolah dulu biar ada nilai tambah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Akhid Nuryati mengatakan, semangat ‘bela-beli Kulonprogo’ memang harus terus digelorakan. Menurutnya, itulah cara membentengi Kulonprogo dari pengaruh negatif globalisasi. Namun, implementasinya memang belum bisa dilakukan secara penuh. “Masih banyak yang perlu disiapkan. Pemahaman masyarakat juga harus dikuatkan lagi,” ungkap Akhid.

Akhid menyontohkan kebijakan Pemkab Kulonprogo untuk menggunakan kain batik motif geblek renteng sebagai seragam dinas. Namun, penjahit lokal Kulonprogo ternyata kewalahan memenuhi permintaan konsumen sehingga akhirnya banyak yang lari mencari penjahit luar Kulonprogo. Dia berpendapat, pemenuhan kebutuhan kain batik memang sudah mencerminkan ‘bela-beli Kulonprogo’ tapi belum termasuk penjahitnya.

Meski demikian, ‘bela-beli Kulonprogo’ setidaknya bisa dimulai masyarakat dari hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. “Misalnya menyajikan makanan lokal untuk berbagai acara. Hidangan rapat di Dewan selama ini juga sudah begitu,” papar Akhid.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif