Jogja
Selasa, 4 Februari 2014 - 11:18 WIB

Pemkab Kulonprogo Siap Tutup Paksa Tambak Udang Pesisir Pantai

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tambak Udang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo habis kesabaran menyikapi sejumlah pengembang tambak udang yang nekat membuka usaha di kawasan sempadan wilayah pesisir.

Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) II Kulonprogo, Triyono menyatakan tidak ada toleransi lagi bagi pemilik tambak di sempadan pantai.

Advertisement

Langkah yang akan ditempuhnya yakni melakukan pemilahan tambak. Tambak yang berada di lokasi kurang dari 100 meter dari pantai jelas akan ditutup paksa.

“Kami telah perintahkan Satpol PP dan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan untuk melakukan Sidak [inspeksi mendadak]. Apabila dijumpai tambak yang melanggar aturan, harus langsung disegel. Syukur-syukur besok pemiliknya ada di lokasi sewaktu Sidak berelangsung,” ujar Triyono, Senin (3/2/2014).

Kepastian adanya Sidak merupakan puncak dari kekesalan Pemkab. Triyono mengungkapkan, sudah berkali-kali pihaknya menegur secara tertulis kepada pemilik tambak agar segera memindahkan lokasi usaha menjauhi kawasan sempadan pantai.

Advertisement

Pihaknya juga berkali-kali mengundang sosialisasi bagi pemilik tambak, tapi dari beberapa sosialisasi pemilik tambak tidak terlihat mau kooperatif. Bahkan sering pula pemilik tambak mengindahkan undangan sosialisasi.

“Yang sering datang dan kini sudah menaati imbauan kami itu cuma pemilik tambak di wilayah Desa Karangwuni,” tandasnya.

Terakhir pada pertengahan Januari lalu, Pemkab melakukan ultimatum agar pemilik tambak di wilayah sempadan pantai segera pindah. Tapi nyatanya di Desa Bugel justru pemilik tambak semakin menjadi. Bukan pindah malah justru membuat tambak baru di area sangat dekat dengan bibir pantai.

Advertisement

Efeknya, ratusan warga setempat menghentikan paksa proses pengerukan gumuk pasir yang tengah dilakukan. Warga menahan permgoperasian eksavator untuk mengeruk gumuk pasir dan meminta tenaga operasional mengembalikan seperti keadaan semula.

Upaya peringatan keras, lanjut Triyono sekaligus juga menghindari terjadinya gejolak warga. Dia khawatir warga akan melakukan tindakan lebih parah dari yang terjadi Minggu lalu.

“Jadi mending kami tertibkan secara tegas. Sekaligus kami minta pemilik tambak mengindahkan peringatan ini,” ancamnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif