SOLOPOS.COM - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Kepala Dinas Kominfo Sleman, Eka Suryo Prihantoro usai menerima penghargaan dari Kominfo di Internatonal Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang, Selasa (14/12). (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Dua penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berhasi diraih Pemerintah Kabupaten Sleman. Pemkab Sleman diganjar penghargaan atas pencapaiannya menyusun masterplan dan mengimplementasikan program kota cerdas (smart city).

Penghargaan tersebut diterima oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Internatonal Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang, Selasa (14/12/2021). Dua penghargaan yang diraih sebagai peserta Program Smart City Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Baru (KPPN-IKB) untuk kawasan pariwisata Borobudur dan sebagai peserta Gerakan Menuju 100 Smart City untuk dimensi Smart Economy.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kustini mengatakan Pemkab Sleman akan terus mendukung pengembangan infrastruktur sebagai kawasan perintis di wilayah wisata prioritas Borobudur. Apalagi dalam waktu dekat di wilayah Sleman akan dibangun jalan tol sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

“Jadi, masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja,” ucapnya.

Baca Juga: Gubernur DIY Keluarkan Instruksi, Arak-Arakan Tahun Baru Dilarang

Penghargaan Smart Economy, lanjutnya, mempunyai sejumlah kategori. Di antaranya akselerasi ekosistem ekonomi digital, transformasi digital sektor pertanian, kerja sama dengan 7 start up besar, rumah kreatif, Sleman Smart, dan akselerasi elektronifikasi transaksi (cashless).

“Semuanya itu merupakan gerakan menuju smart city. Agar Pemkab mampu merancang pembangunan berbasis inovasi dan teknologi,” kata Kustini.

Kepala Dinas Kominfo Sleman, Eka Suryo Prihantoro, mengatakan Pemkab telah memulai program kota cerdas tersebut sejak 2017 lalu. Saat itu Sleman merupakan salah satu kabupaten yang terpilih menjadi role model untuk program 100 smart city.

“Kami masuk program smart city itu dari awal, pertama masih 25 kabupaten/kota pada tahun 2017, dan akhirnya menjadi 100,” ujarnya.

Baca Juga: Puncak Saka, Bukit Bintang di Kulonprogo yang Punya Pemandangan Asyik

Ekonomi Digital

Diskominfo Sleman, lanjut Eka, telah mengimplementasikan program kota cerdas ini di berbagai sektor. Seperti inovasi di bidang pertanian, UMKM, pariwisata, kesehatan, layanan aduan masyarakat, dan sebagainya.

Inovasi ini pun menunjukkan angka perbaikan di berbagai bidang. Misalnya, di sektor pariwisata mampu mendongkrak angka kunjungan pada 2019 sebanyak 10,38 juta dibanding tahun sebelumnya 8,53 juta kunjungan. Begitu pula di sektor realisasi ekspor yang terus mengalami peningkatan sejak 2017 lalu.

“Dampak dari keterlibatan masyarakat dalam pembangunan juga menunjukkan grafik peningkatan. Hal itu bisa dilihat dari jumlah aduan masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” paparnya.

Pemkab juga melakukan akselerasi untuk membentuk ekosistem ekonomi digital. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah start up dalam hal pembayaran pajak retribusi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan UMKM.

Baca Juga: Pelajar di DIY Akhirnya Dapat Libur 24 Desember-2 Januari 2022

Pemkab melalui Disperindag juga meluncurkan LOPIS (Layanan Online Pasar Ing Sleman). Untuk sistem pembayaran, Pemkab juga mengimplementasikan cashless payment di pasar tradisional, sektor pariwisata, UMKM dan sektor sosial.

“Gerakan Menuju Smart City adalah gerakan yang bertujuan agar pemerintah kota/kabupaten mampu merencanakan pembangunan berbasis inovasi dan teknologi,” kata Eka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya