SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Pemkab Sleman diminta memperhitungkan pembangunan apartemen dan hotel.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pembangunan beberapa gedung bertingkat di Kabupaten Sleman memunculkan rasa takut pada warga. Mereka takut kejatuhan crane yang dioperasikan dalam proyek-proyek tersebut termasuk juga kehilangan air karena sumur-sumur mereka terserap oleh adanya pembangunan itu.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Jangan sampai ada kejadian Mekah kedua di Sleman. Melindungi rakyat atas rasa aman itu tugas negara yang dalam hal ini adalah tugas Pemkab Sleman,” kata Koordinator Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DIY, Frans Tugimin, usai menggelar audiensi bersama Penjabat Bupati Sleman, Gatot Saptadi, dan beberapa pejabat SKPD, Jumat (6/11/2015).

Proyek seperti pembangunan apartemen dan hotel yang tersebar di daerah Jalan Kaliurang dan Jalan Magelang tersebut sudah menimbulkan dampak negatif. Berdasarkan keluhan masyarakat, efek jangka pendek yang telah dirasakan adalah sumber mata air yang turun dan rasa takut warga jika kejatuhan crane.

Bahkan hujan semen yang dirasakan warga di sekitaran proyek juga menambah daftar keluhan mereka. Atas kondisi ini pun PRB menanyakan apakah pembangunannya sesuai proses formal atau tidak, seperti perizinannya di dinas terkait.

Menurutnya, Pemkab Sleman harus bisa memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat. Terutama melalui keterbukaan perizinan. “Karena pengawasan itu harus dimulai sejak awal dan sebelum pembangunan,” tuturnya. Ia mengklaim masyarakat belum bisa mengaksesnya sementara keterbukaan informasi penting untuk ikut mengawasi pembangunan yang sedang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya