SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah Kota Jogja akan melakukan kajian untuk menambah saluran pengaduan dari masyarakat dengan memanfaatkan media sosial, salah satunya adalah twitter.

“Tambahan saluran pengaduan melalui media sosial memang dibutuhkan. Namun kami juga harus melakukan kajian terlebih dulu untuk memastikan apakah pemerintah bisa mengelolanya secara berkesinambungan,” kata Kepala Bagian Humas dan Informasi Pemerintah Kota Jogja Tri Hastono, Minggu (26/10/2014).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Menurut dia, tambahan saluran pengaduan tersebut justru tidak akan efektif menampung dan meneruskan aduan dari masyarakat untuk kemudian ditindaklanjuti oleh instansi terkait apabila tidak bisa dikelola dengan baik.

“Mekanisme pengelolaannya harus jelas. Apakah itu di bawah Bagian Humas dan Informasi atau dikelola langsung oleh Pemerintah Kota Jogja. Kajian-kajian ini yang harus dilakukan terlebih dulu,” katanya.

Meskipun demikian, secara pribadi Tri Hastono berharap akan ada tambahan saluran pengaduan melalui twitter mulai tahun depan. “Nama twitternya juga harus dipikirkan dengan matang agar mudah dikenali oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan aduan dari masyarakat sudah cukup terwadahi melalui kegiatan walikota menyapa atau saluran yang disediakan yaitu telepon atau media lainnya yang sudah tersedia.

“Untuk penambahan saluran aduan, seperti dari twitter harus dikaji terlebih dulu baik dari sisi infrastruktur dan sumber dayanya. Yang penting, aduan itu bisa ditindaklanjuti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya