Jogja
Sabtu, 16 Januari 2016 - 06:20 WIB

PEMKOT JOGJA : Proyek Infrastruktur Belum Diajukan, Dewan Menyayangkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan (JIBI/Solopos/Dok.)

Pemkot Jogja berencana melakukan sejumlah pembangunan

Harianjogja.com, JOGJA-Tahun lalu, banyak proyek fisik yang gagal lelang akibat mepetnya waktu lelang. Adapun, saat ini sejumlah proyek pembangunan infrastruktur Pemerintah Kota Jogja yang menyedot dana puluhan miliar rupiah tahun ini belum masuk  di Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE).

Advertisement

Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan (Dalbang) Kota Jogja Wasesa mengakui sampai tanggal 15 ini semua SKPD yang memiliki kegiatan pembangunan fisik belum menyerahkan lelang. Ia mengatakan yang sudah masuk LPSE saat ini baru lelang jasa, yakni jasa pengamanan Balaikota dan pengamanan Malioboro.

“Lelang fisik belum ada,” katanya, Jumat (15/1/2016)

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja Suwarto menyayangkan sejumlah proyek bernilai miliaran belum masuk lelang di awal tahun. Seharusnya, kata dia, Pemerintah Kota Jogja menjadikan pengalaman pada akhir 2015 lalu banyak proyek pembangunan fisik yang gagal lelang, karena mepetnya waktu lelang sehingga penyedia jasa tidak berani ikut lelang.

Advertisement

Menurutnya, lelang di awal tahun akan lebih leluasa, karena dalam lelang juga membutuhkan waktu sanggahan dan sebagainya. Jadi, ketiga ada gagal lelang bisa dilakukan lelang uang.

“Jadi tidak menghabiskan waktu setahun anggaran menyiapkan lelang akhirnya waktu pengerjaan tidak cukup.” Ujar Suwarto yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Akhir tahun lalu, Pemerintah Kota gagal melelang delapan paket pekerjaan fisik senilai Rp8 miliar yang sudah direncanakan dalam APBD. Kedelapan paket pekerjaan itu terkait dengan pemeliharaan Ruang Utama Atas, Ruang Utama Bawah, pengadaan seragam batik, seragam Dinas Ketertiban, pembangunan saluran limbah rumah tangga, perawatan taman, dan dua pembangunan talud Kali Code. Akhirnya dana tersebut menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif