SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan menyiapkan kasur tambahan untuk warga eks Gafatar di Youth Centre, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/01/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Pemulangan anggota Gafatar masih menyisakan pembahasan tentang kehidupan mereka setelah kembali ke rumah asal

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Surono menjelaskan, pemerintah masih membahas bentuk penanganan bagi pengungsi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tidak memiliki aset.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Alasannya, penanangan pengungsi eks Gafatar sendiri perlu dilakukan baik jangka pendek maupun menengah. “Termasuk bagaimana kehidupan mereka setelah ini harus direncanakan agar tidak muncul masalah baru,” kata dia, Senin (1/2/2016).

Surono menjelaskan, pemerintah akan terus melakukan pendampingan tidak hanya di lokasi penampungan tetapi juga pasca penampungan. Pendampingan dilakukan agar Pemkab Sleman dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing pengungsi.

“Permasalahan yang dihadapi pasti berbeda. Bisa jadi ada yang tidak mau kembali ke keluarganya atau sebaliknya keluarganya tidak mau menerima lagi. Pendampingan akan dilakukan sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Kepala Disnakersos Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan, Pemkab Sleman saat ini sedang menyusun langkah jangka panjang untuk menyelesaikan masalah eks Gafatar. Termasuk rencana pemberian dana jaminan hidup (Jadup) bagi warga eks Gafatar yang kembali.

“Yang jelas saat ini, kami fokus menangani warga eks Gafatar yang sudah pulang. Jangan sampai mereka kesulitan saat berada di penampungan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya