SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X-Gubernur DIY (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pemulangan anggota Gafatar berlanjut dengan masalah pekerjaan untuk mereka

Harianjogja.com, JOGJA– Sultan membuka kesempatan negosiasi untuk eks Gafatar asal DIY yang tak memiliki pekerjaan. Namun dia masih enggan membuka lebih lanjut negosiasi macam apa yang akan dilakukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ditemui di Bangsal Kepatihan Selasa (2/2/2016), Sultan mengatakan saat ini pihak Pemda masih fokus untuk melakukan deradikalisasi kepada 248 warga eks Gafatar yang ditampung di Youth Center.

Sultan mengakui tiga hari masa karantina masih jauh dari cukup untuk mengubah ideologi yang sudah menancap di benak mereka. Namun pihaknya sudah mengantongi kurikulum pembinaan yang disusun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY yang akan dilakukan secara berkesinambungan.

“Sementara fokusnya kesitu dulu, baru nanti dipikirkan bagaimana selanjutnya,” ujar Sultan.

Soal warga yang tak lagi memiliki pekerjaan, Sultan mengatakan pihaknya membuka peluang untuk mencarikan lapangan pekerjaan. Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut mekanisme maupun rincian pekerjaan yang akan dicarikan karena upaya ini akan menjadi bagian dari strategi deradikalisasi.

“Nanti akan dinegosiasikan, ada tawar menawar, jangan dibuka dulu semuanya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya