Jogja
Rabu, 17 Februari 2016 - 23:55 WIB

PEMULANGAN ANGGOTA GAFATAR : Ungkap Gafatar, 11 Polisi Polda DIY Diberi Penghargaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas membantu warga eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru turun dari KRI Teluk Gilimanuk saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (25/1/2016). Berdasarkan data penumpang, dari 359 eks-Gafatar yang diangkut KRI Teluk Gilimanuk, 300 orang di antaranya berasal dari Yogyakarta dan selanjutnya mereka akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali. (JIBI/Antara Foto/R. Rekotomo)

Pamulangan anggota Gafatar merupakan hasil pengungkapan organisasi masyarakat tersebut oleh personel polisi Polda DIY

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY memberikan penghargaan kepada 11 anggota yang terlibat mengungkap kasus orang hilang yang direkrut Ormas Gafatar, di Halaman Mapolda DIY, Rabu (17/2/2016). Para personel dinilai memiliki dedikasi dalam menuntaskan kasus meski tidak didukung anggaran samasekali.

Advertisement

Personel yang meraih penghargaan ini tergabung dalam Tim Opsnal Jatanras Ditreskrimum Polda DIY. Terdiri atas empat perwira yaitu AKBP Djuhandhani yang merupakan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum, AKBP Ganda M. Saragih yang sehari-hari menjabat Kasubdit Keamanan Negara (Kamneg), Kanit 1 Subdit Kamneg Kompol I Wayan Artha dan Kanit 4 Satuan Intelkam Polres Sleman Iptu Dwi Putra Santosa.

Kemudian enam bintara terdiri dari Bripka Nurul Fajri, Bripka Fery Andi, Bripka Ari Wintoko, Brigadir Kimantoro, Brigadir Eko Wibowo dan Brigadir Suharjono. Serta seorang PNS Ditreskrimum Polda DIY bernama Dadang Arif.

Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto menjelaskan, pemberian penghargaan itu melalui kajian yang mendalam terutama meminta pertimbangan dan masukan pejabat utama terkait kelayakannya.

Advertisement

Jika suatu ungkap kasus dinilai sudah menjadi tugas pokok dalam mengungkap, itu sudah masuk hal biasa dan tidak perlu diberi penghargaan khusus.

Akantetapi, dalam pengungkapan kasus hilangnya orang yang direkrut oleh oknum organisasi terlarang, dalam hal ini Gafatar, memiliki bobot tinggi. Menurut Erwin, anggota yang menangani kasus itu sangat berdedikasi dalam melaksanakan tugas meski tidak didukung anggaran.

“Meski tidak ada dukungan DIPA [daftar isian pelaksanaan anggaran] sama sekali. Artinya dia berangkat betul-betul dengan tekad bulat, dengan pengorbanan luar biasa sampai 10 hari, akhirnya mendapat keberadaan korban yang diculik [dokter Rica],” tegas Erwin di Mapolda, Rabu (17/2/2016).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif