SOLOPOS.COM - Mobil yang tertimpa pohon di Gunungkidul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Pemulihan korban bencana angin kencang di Sleman dilakukan melalui beberapa program

Harianjogja.com, SLEMAN-Proses pemulihan paska bencana angin kencang dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

“Pohon tumbang kami evakuasi, termasuk yang menimpa rumah. Setelah proses evakuasi selesai, proses pemulihannya akan diarahkan ke beberapa program pillihan,” kata Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Selasa (24/2/2015).

Makwan memaparkan, jika rumah yang rusak kebetulan masuk dalam daftar program bedah rumah, renovasinya akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman.

“Jika tidak, ada program rehab rumah tidak layak huni dari Baznas Sleman. Ada juga bantuan dana stimulan untuk rumah roboh sebesar Rp2 juta sesuai Perbup No.20/2010 tentang bantuan keuangan korban bencana alam,” ujarnya.

Masyarakat diminta tetap terus waspada karena potensi hujan deras dan angin kencang masih cukup tinggi. Apalagi, hampir semua wilayah Sleman rawan angin kencang.

“Itu karena posisi Sleman ibarat ada di lembah Gunung Merapi, Perbukitan Prambanan, dan Perbukitan Menoreh sehingga potensi pergerakan angin sangat tinggi. Jadi wajar jika semua kecamatan pernah mengalami [angin kencang],” ungkap Makwan.

Makwan menambahkan, masyarakat harus aktif melaporkan kejadian bencana yang ada di wilayahnya. “Mata kami terbatas dan laporan masyarakat itu akan sangat membantu. Biasanya kalau di daerah itu ada relawannya, infonya cepat sampai dan bisa segera ditangani. Namun, saat ini belum semua desa memiliki relawan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya