Jogja
Senin, 18 Agustus 2014 - 05:20 WIB

Penambahan Kuota Gas Elpiji 3 Kg di Jogja, Perlukah?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas DIY Siswanto mengatakan bahwa pihaknya belum memperoleh kepastian dari Pertamina mengenai kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram.

“Belum ada pernyataan resmi dari Pertamina mengenai rencana kenaikan gas elpiji 12 kilogram. Dari informasi yang ada, kenaikan direncanakan RP1.000 hingga Rp1.500 per kilogram,” katanya, baru-baru ini.

Advertisement

Siswanto mengatakan, kenaikan elpiji ukuran 12 kilogram tersebut akan berpengaruh pada peningkatan konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram namun jumlahnya tidak akan terlalu signifikan.

“Pengaruh itu pasti ada. Namun, peningkatan yang cukup signifikan justru akan terjadi pada konsumsi ‘bright gas’ yaitu produk elpiji baru dari Pertamina,” katanya.

Siswanto mengatakan, konsumen elpiji 12 kilogram justru akan lebih banyak memilih “bright gas” karena sudah dilengkapi dengan sejumlah pengamanan dan harga yang lebih kompetitif.

Advertisement

“Jika elpiji 12 kilogram dinaikkan, maka harga di tingkat konsumen bisa mencapai Rp145.000. Padahal, ‘bright gas’ dijual dengan harga Rp115.000 dengan tabung yang sudah dilengkapi pengaman sehingga konsumen diperkirakan lebih tertarik berpindah ke produk baru ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif