SOLOPOS.COM - PENAMBANGAN—Aktivitas penambangan di Wonolelo, Selasa (24/4) (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

PENAMBANGAN—Aktivitas penambangan di Wonolelo, Selasa (24/4) (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

BANTUL—Rencana Paguyuban Warga Etan Kali Opak menggelar sidang rakyat menggugat Bupati dan DPRD Bantul kandas untuk kedua kalinya.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Hari ini, Rabu (25/4), aksi blokade jalan sebagai wujud penolakan aktivitas penambangan tanah uruk Bukit Wonolelo urung dilakukan.

“Batal lagi karena tadi malam (Selasa, 24/4) sejumlah tokoh masyarakat ditemui utusan Bupati (Kapolsek dan Camat Pleret),” kata Irwan Suryono, salah satu warga Desa Segoroyoso, Pleret, Irwan Suryono.

Hasil pertemuan itu, lanjut Irwan, warga bersedia membatalkan demonstrasi. Konsekuensinya, perwakilan warga dipersilakan menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Ida Surya Widati di rumah dinasnya pagi tadi.

Sekitar 25 perwakilan warga yang menolak aktivitas penambangan tanah bukit Wonolelo itu ditemui Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta beberapa pejabat lain yang terkait.

“Warga tidak ingin jalan alternatif penghubung Kabupaten Bantul dan Gunungkidul itu rusak akibat hilir mudik truk pengangkut tanah uruk,” imbuh Irwan yang juga Kadiv Investigasi Masyarakat Transparansi Bantul (MTB).(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya