SOLOPOS.COM - Ketua Umum Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia, Basyaruddin Siregar, menyerahkan surat keputusan (SK) terhadap pengurus baru Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) wilayah DIY-Jateng, Jumat (17/4/2015). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Penanaman pohon sebaiknya tidak hanya sebatas jumlah, melainkan harus memperhatikan pertumbuhan bibit

Harianjogja.com, SLEMAN– Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia (AHTRMI) memiliki 250 jenis tanaman khas Indonesia.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Nantinya bibit tanaman yang diklaim tidak bisa diturunkan itu akan dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia.

“Asosiasi ini [AHTRMI] memiliki 250 jenis tanaman. Penanamannya nanti ke daerah-daerah manapun dengan memperhatikan topografi daerah setempat,” kata Ketua Umum AHTRMI, Basyaruddin Siregar, dalam Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) AHTRMI Wilayah DIY-Jateng di Jenderal Soedirman Center (JSC) Dusun Donolayan, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Jumat (17/4/2015).

Penanaman pohon menurutnya tidak hanya sebatas memperhatikan jumlah bibit yang ditanam melainkan tingkat keberhasilan dari pertumbuhan bibit.

Ia menyayangkan banyak program reboisasi yang menanam hingga ribuan pohon tetapi akhirnya pohon itu mati bahkan hilang. “Lebih baik kami nanam 100 tapi hidup semua daripada sampai ribuan,” ujarnya.

Melihat kondisi hutan di Indonesia saat ini, jika penebangan hutan tidak diimbangi dengan penanaman maka kerusakan lingkungan akan mengancam. Seperti bencana banjir dan longsor.

“Per tahun, penebangan hutan di Indonesia mencapai 1,2 juta hektare. Sebanyak 20%-nya tidak mampu ditanami kembali karena minimnya anggaran,” kata siregar.

Upaya AHTRMI saat ini adalah penyelamatan di atas tanah sekaligus mensejahterakan masyarakat. Masyarakat akan diajak untuk turut terlibat dalam penanaman pohon sehingga lambat laun akan sadar pentingnya kelestarian lingkungan.

Terkait kepengurusan DPW AHTRMI yang baru terbentuk, pihaknya berharap agar pengurus baru saling bekerja sama dalam mengembalikan kelestarian lingkungan.

“Saya harap pengurus asosiasi yang baru mau bahu-membahu memperbaiki lingkungan yang rusak,” kata dia.

Ketua terpilih AHTRMI periode 2015-2020 Sulistyono, tidak dapat hadir dalam kesempatan itu sehingga penerimaan SK kepengurusan baru diwakilkan oleh Agus Subagyo selaku Sekretaris AHTRMI. Bupati Sleman, Sri Purnomo, juga hadir dalam acara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya