Jogja
Selasa, 19 April 2016 - 06:40 WIB

PENANGANAN SAMPAH : Kapedal Sosialisasikan Proyek Biogas TPAS Wukirsari

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pengolahan gas metan yang dihasilkan oleh tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Dusun (TPAS) Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul akan segera digarap oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

 

Advertisement

 
Harianjogja.com, WONOSARI—Pengolahan gas metan yang dihasilkan oleh tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Dusun (TPAS) Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul akan segera digarap oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Langkah pertama yang dilakukan yakni melakukan sosialisasi kepada penduduk setempat.

Camat Wonosari, Iswandoyo, mengungkapkan perencanaan tersebut semakin gencar dikoordinasikan oleh pemerintah kabupaten dalam hal ini Kantor pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) dengan pihak desa. Rencananya, pada Rabu (20/4) mendatang akan dilakukan pertemuan yang dihadiri oleh Kapedal, DPU, dan beberapa tokoh masyarakat terkait dengan kelanjutan program pemerintah tersebut.

“Rabu besok, kami diundang untuk sosialisasi tentang Biogas, dan melibatkan warga setempat,” kata dia, Senin (18/4).

Advertisement

Menurutnya, langkah tersebut sudah benar, artinya dalam melaksanakan sebuah program pemerintah harus selalu melakukan tahapan sosialisasi kepada masyarakat terkait untuk mengacu kepada tujuan dan manfaat dari program yang diusungkan tersebut.

“Kami terbuka untuk setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah, asal ada sosialisasi supaya kita mengerti maksud dan tujuannya,” kata dia.

Terkait dengan kondisi TPAS Wukirsari yang dekat dengan pemukiman warga, ia menyetujui usulan pemerintah untuk memanfaatkan gas metan yang berasal dari tumpukan sampah. Agar masyarakat juga dapat memperoleh manfaat dari TPAS Wukirsari, bukan hanya dirugikan saja akibat bau sampah yang menyengat.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengungkapkan pihaknya sedang terus melakukan persiapan untuk memasang peralatan untuk menyalurkan gas metan ke rumah-rumah penduduk antara lain menghitung berapa jumlah Kepala Keluarga (KK) yang akan mendapat penyaluran biogas,

“Pemasangannya nanti butuh waktu sekitar 90 hari, sebelum lebaran diharapkan sudah beres. April ini kita jalankan,” kata dia, Senin (18/4).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif