SOLOPOS.COM - Para wanita poisi menghibur anak-anak keluarga mantan ormas Gafatar di penampungan sementara, SMAN 3 Jombang, Senin (25/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

DPRD DIY pun mulai mempertanyakan efektifitas konsep deradikalisasi yang dilakukan Pemda DIY.

 

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA – Rencana pemberian materi deradikalisasi kepada warga DIY eks-Gafatar tak semulus rencana. Ada keengganan di kalangan warga kala harus mengikuti materi klasikal. DPRD DIY pun mulai mempertanyakan efektifitas konsep deradikalisasi yang dilakukan Pemda DIY.

Sekretaris Komisi D DPRD DIY, Muhamad Yazid setelah audiensi dengan Dinas Sosial terkait penanganan pengungsi eks Gafatar Senin (1/2) mengatakan waktu karantina selama tiga hari sangat jauh dari ideal. Logikanya, kata Yazid, para anggota Gafatar menerima doktrin ideologi Gafatar dalam jangka waktu lama, bahkan mencapai bertahun-tahun. Mustahil ideologi yang sudah menancap itu dicabut hanya dalam waktu tiga hari.

“Khawatirnya bila mereka dikembalikan ke masyarakat terlalu dini malah bisa menyebarkan ideologi yang mereka anut,” kata dia.

Yazid mengatakan pihaknya meminta Pemda maupun Pemerintah Kota/Kabupaten untuk melakukan penanganan lebih serius. Dia mengaku cukup terkejut saat mengetahui hari ini para warga DIY eks-Gafatar sudah akan diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Lebih lanjut, politisi PPP ini menyarankan Pemda juga jangan terburu-buru mengambil tindakan untuk para warga eks Gafatar. Opsi mentransmigrasikan mereka yang tak lagi memiliki aset dan keluarga di DIY disebutnya bisa menjadi langkah gegabah karena berarti memberikan fasilitas untuk kembali mengembangkan ideologi mereka.

“Jangan terburu-buru, tapi pemerintah juga harus berpikir cepat bagaimana membuat materi deradikalisasi yang benar-benar efektif,” imbuh Yazid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya