SOLOPOS.COM - Ilustrasi Narkoba (Dok/JIBI)

BNN mencatat, data prevelansi pecandu baru narkoba di DIY naik dari 14.000 pada 2011 menjadi 36.000 saat ini.

 
Harianjogja.com, BANTUL– Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY menyatakan terjadi lonjakan pecandu baru kasus penyalahgunaaan narkoba di wilayah ini.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Tren lonjakan pecandu baru kasus narkoba diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN DIY Bambang Wiryanto seusai menyampaikan sambutan kepada puluhan siswa SMA di Bantul dalam acara diseminasi informasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Dinas Sosial Bantul, Kamis (4/2/2016).

BNN mencatat, data prevelansi pecandu baru narkoba di DIY naik dari 14.000 pada 2011 menjadi 36.000 saat ini. “Data terakhir 36.000 dilansir pada 2015,” terang Bambang Wiryanto, Kamis.

Tren lonjakan pengguna baru narkoba ditengarai disebabkan banyak faktor. Selain buruknya lingkungan keluarga dan masyarakat tempat tinggal korban, faktor kian masifnya perdagangan barang haram tersebut turut berperan.

Tiap orang kata dia dengan mudah diiming-imingi memakai narkoba apabila barang tersebut mudah diakes akibat masifnya bisnis haram tersebut. Kalangan remaja menurut Bambang sangat rentan menjadi pecandu baru.

Sedangkan pecandu lama yang telah menjalani masa rehabilitasi mengalami penurunan di periode yang sama dari 26.000 menjadi 16.000. Sehingga total korban penyalahgunaan narkoba di DIY saat ini menurut riset BNN tercatat sebanyak 62.028 jiwa, baik pecandu baru maupun yang telah menjalani rehabilitasi.

Jumlah tersebut menempatkan DIY dalam peringkat kelima nasional, kasus penyalahgunaan narkoba. “Sebenarnya kondisi di DIY sendiri sudah membaik. Sebelumnya pada 2008 peringkat kedua,” lanjutnya lagi.

Dari jumlah tersebut, kalangan pelajar dari SD hingga SMA mendapat porsi 27% dari total pengguna narkoba di DIY. “Paling banyak memang masih orang dewasa seperti pekerjan lainnya pelajar dan mahasiswa,” papar dia.

Kasus penyalahgunaan narkoba lanjutnya menyebabkan ribuan anak kini putus sekolah dan tidak dapat bekerja. Kasus yang terjadi, remaja pelajar yang menjadi korban napza selain tidak dapat berfikir dan belajar karena kecanduan, juga dikeluarkan oleh sekolahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya