Jogja
Kamis, 9 Maret 2017 - 22:20 WIB

PENATAAN JOGJA : Dubes Jerman Sebut Jogja Sepadan Berlin

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa dan warga penggiat sejarah mendengarkan penjelasan tentang pendirian bank dan kantor pos saat mengikuti jalan-jalan sore "Malioberen" di sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (14/01/2017). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Penataan Jogja diapresiasi Dubes Jerman

Harianjogja.com, JOGJA – Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael Freiherr von Ungern-Sternberg menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Kamis (9/3/2017). Michael memuji tata kota di Kota Jogja dan menyamakannya sepadan dengan Berlin yang juga ibukota Republik Federal Jerman.

Advertisement

Michael Freiherr von Ungern-Sternberg mengakui, meski baru sebentar mengamati tata kota di Jogja, namun ia tidak melihat adanya persoalan yang besar seperti Jakarta, dengan kemacetannya. Karena itu, jika boleh diukur, ia menyamakan Kota Jogja sepadan dengan Berlin sebagai ibukota Jerman soal tata kotanya. Freiherr mengakui, selain Berlin, kota-kota lain di Jerman menghadapi persoalan yang sama terutama masalah transportasi.

Ia tertarik dengan Jogja dan ingin melihat lebih jauh, karena Jogja memiliki populasi yang cukup tinggi. Akantetapi tidak memiliki permasalahan yang pelik seperti Jakarta.

“Kalau mencari yang ukuran sama dengan Jogja hanya ada satu kota yaitu Berlin. Kota lain di Jerman memiliki problem yang sama masalah transportasi. Saya baru melihat sedikit tentang Jogja, tapi saya tidak melihat masalah kemacetan di Jogja. Jogja populasinya besar tetapi tidak memiliki masalah seperti Jakarta,” ungkapnya di seusai pertemuan, Kamis (9/3/2017).

Advertisement

Freiherr mengatakan, pihaknya ingin bertukar ide soal tata kota antara Jerman dengan Kota Jogja. Oleh karena itu, dalam pertemuannya dengan HB X, ia sudah membahas hal tersebut. Di Jerman, kata dia, pemerintah sudah mengalihkan ke transportasi publik, sepeda dan penguatan jalur pedestrian untuk mengurangi kemacetan. Selain tata kota, Jerman juga ingin menggali potensi kerjasama di bidang ekonomi. Saat ini yang sudah intensif berjalan adalah pertukaran pelajar dan mahasiswa.

“Sedang mencari kesempata pertukaran ahli tata kota. Saya ingin sedikit saling belajar antara Jerman dengan Jogja terkait dengan tata kota ini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif