SOLOPOS.COM - Salah satu sudut pagar besi di Jalan Malioboro. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)
Penataan Kawasan Malioboro dengan memasang pagar portabel berwarna merah ternyata tidak ada dalam desain
Harianjogja.com, JOGJA-Pagar warna orange yang membentang di sepanjang Jalan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer Jogja diketahui tidak masuk dalam desain penataan Malioboro. Pagar yang dipasang sepanjang 1.250 meter itu merupakan inisiatif dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro.
Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh Prabowo mengakui pagar portabel itu tidak ada dalam detail engineering desain (DED) penataan kawasan Malioboro. Namun, menurutnya, pagar itu bagian dari sarana pendukung penataan Malioboro menjadi kawasan ramah pejalan kaki.
“Untuk menata Malioboro secara keseluruhan perlu ada semacam rekayasa fisik agar kesadaran untuk tertib menjadi terbiasa,” kata Teguh saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/1/2016).
Teguh mengatakan, pengadaan pagar portabel itu sudah disiapkan sejak akhir 2015 lalu. Anggaran pagar diambil dari dana keistimewaan (Danais) urusan tata ruang melalui Dinas Pariwisata Kota Jogja sebesar Rp540 juta.
Pemasangan pagar itu memang direncanakan pada awal 2016, namun saat saat libur pergantian tahun, beberapa waktu lalu, pagar itu diusulkan untuk ujicoba. Akhirnya pagar dipasang sehari menjelang malam pergantian tahun bersama kepolisian.
Ia mengakui pagar portabel itu secara estetika merusak pemandangan, namun itu merupakan bagian dari proses penataan sementara sebelum penataan permanen secara fisik selesai dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY.
“Ini penanganan sementara, pembiasaan untuk tertib. Soal pagarnya kapan pun bisa kami pindah,” ujarnya.