SOLOPOS.COM - Foto Terminal Giwangan Jogja. Saat ini banyak bus yang tak masuk terminal dan susah ditertibkan karena keterbatasan kewenangan. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penataan Kota Jogja, di bagian selatan akan dikembangkan menjadi eco district

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota Jogja terus mengarahkan fokus pembangunannya ke Jogja bagian selatan dengan mengembangkan kawasan tersebut sebagai kawasan “eco district”.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

“Ada berbagai potensi yang dimiliki Jogja bagian selatan untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut sebagai ‘eco district’. Nantinya, pengembangan kawasan akan dilakukan melalui Balai Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja, Edy Muhammad, Minggu (27/12/2015).

Menurut dia, pengembangan kawasan Jogja bagian selatan sebagai kawasan “eco district” dilakukan dengan sasaran pengembangan kualitas sumber daya manusia, ekonomi dan lingkungan namun tetap mengedepankan pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Salah satu rencana pembangunan yang akan dilakukan adalah dengan memperbanyak pembangunan ruang terbuka hijau publik, penguatan keberadaan kampung wisata sehingga bisa menunjang pemberdayaan ekonomi masyarakat agar berdaya saing.

Fokus pembangunan tersebut selaras dengan pendekatan pembangunan yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahap II yaitu mengembangkan Jogja bagian selatan sebagai kawasan strategis.

Tiga pendekatan pembangunan yang akan dilakukan adalah penataan bantaran sungai melalui Forum Silaturahmi Daerah Aliran Sungai Gajah Wong, pembangunan berbasis kewilayahan dengan pola pelimpahan kewenangan ke wilayah serta penanggulangan kemiskinan.

“Target pembangunan dalam RPJMD tahap kedua akan berakhir satu tahun lagi. Evaluasi sudah akan dilakukan. Hasil evaluasi akan dimasukkan dalam penyusunan RPJMD tahap III,” katanya, sepert dikutip dari Antara.

Salah satu aspek yang akan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan adalah pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Jogja yang sebelumnya direncanakan untuk kawasan “sport training center” akan dialihkan untuk fungsi lain.

Pemerintah Kota Jogja memiliki dua opsi rencana untuk memanfaatkan lahan tersebut yaitu pembangunan Taman Pintar II atau untuk keperluan daerah resapan air.

Selain itu, keberadaan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yaitu Pasar Seni dan Kerajinan Jogja XT-Square juga mendukung upaya pengembangan kawasan Jogja bagian selatan sebagai “eco district“.

Di Jogja bagian selatan juga terdapat Terminal Giwangan yang akan diusulkan ke Pemerintah DIY untuk dimasukkan dalam konsep transportasi kawasan perkotaan Jogja yang dihubungkan antara kereta api dan kawasan parkir sesuai konsep yang direncanakan Pemerintah DIY.

Ia berharap, melalui perencanaan pembangunan yang sudah dilakukan, maka kawasan Jojga bagian selatan akan bisa berkembang dengan baik seperti pertumbuhan pembangunan di Jogja bagian utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya