SOLOPOS.COM - Shuttle bus gratis untuk karyawan di Jalan Malioboro mulai dioperasikan, Senin (4/4/2016). Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Penataan Malioboro masih perlu dilakukan penyempurnaan karena pelaku usaha mengeluhkan sepinya pengunjung
Harianjogja.com, JOGJGA- Paguyuban Malioboro mengusulkan adanya shuttle bus terinterasi dengan tiket parkir di gedung parkir Abu Bakar Ali (ABA) sebagai solusi sepinya usaha di Jalan Malioboro.
Pengusaha di Jalan Malioboro mengaku pendapatannya berkurang hingga 50% setelah parkir sepeda motor di Jalan Malioboro dialihkan ke gedung ABA. Pengunjung kini haus berjalan jauh untuk bisa mendapai Jalan Malioboro.
Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro Sujarwo Putra mengusulkan ada solusi untuk masalah ini dari Pemkot. Salah satu yang diusulkannya adalah keberadaan shuttle bus yang terintegrasi dengan tiket parkir. Pengunjung yang sudah mengantongi tiket parkir akan bisa menikmati layanan shuttle gratis.
“Dengan begitu, shuttle gratis akan fokus dinikmati pengunjung non wisatawan. Penarik becak pun tak mengalami penurunan pendapatan karena wisatawan memilih naik shuttle,” kata Jarwo, Sabtu (23/4/2016).
Jarwo menambahkan Paguyuban Kawasan Malioboro melakukan bergagai gebrakan promosi untuk menginspirasi lembaga pemerintah maupun swasta untuk rutin menggelar kegiatan di Malioboro. Termasuk dengan melakukan promosi di media sosial. Adanya kegiatan semacam itu menurutnya bisa membuat Malioboro kembali ramai.
Paguyuban Kawasan Malioboro menurut Jarwo sudah menyiapkan beberapa kegiatan. Beberapa diantaranya seperti pameran kaligrafi serta acara Malioboro berdzikir dan bersholawat, yang akan digelar menjelang puasa nanti. “Event ini merupakan jawaban konkret kami untuk kembali membuat Malioboro ramai,” tandas dia.