SOLOPOS.COM - Ilustrasi Toilet (google)

Penataan Malioboro tentang toilet bawah tanah

Harianjogja.com, JOGJA — Pelaksana proyek menyiapkan daya tampung limbah toilet bawah tanah hingga mencapai 28 meter kubik. Sumber kebutuhan air akan diambilkan dari PDAM Kota Jogja dengan tidak membuat sumur dalam.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Daya Tampung Toilet Bawah Tanah 28 meter Kubik Limbah Per Hari

Koordinator Pelaksana Lapangan PT Soyuren Indonesia Wintawan Alka Putranto memastikan, air bersih yang digunakan bukan dari sumur dalam. Melainkan menggunakan instalasi PDAM. Total kebutuhan air per harinya akan menyesuaikan dengan kebutuhan maksimal daya tampung air limbah.

Air bersih dari instalasi PDAM langsung masuk ke dalam clean water groundtank. Selanjutnya terhubung dengan instalasi kebutuhan air di toilet. Kemudian air limbah dari toilet tersebut masuk ke dalam tiga penampungan terdiri atas urinoir, closet dan washtafle.

Khusus untuk penampungan closet dan urinoir kemudian masuk ke dalam penampungan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) berukuran 2 x 4 meter. Sedangkan limbah dari washtafle masuk ke dalam bak penampungan biasa. Selanjutnya kedua penampungan ini dioleh dengan sistem bakteri pengurai, sehingga airnya jernih. Proses ini akan menggunakan pompa yang dipasang di paling pojok selatan bangunan sisi barat.

“Setelah melalui pengolahan, langsung terhubung dengan kran di taman sehingga bisa untuk menyiram tanaman,” imbuh dia, Rabu (26/4/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya