SOLOPOS.COM - Lahan Bekas Bioskop Indra (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Penataan Malioboro dilakukan bertahap tetapi menyeluruh

Harianjogja.com, JOGJA — Bekas bioskop Indra akan disulap jadi pusat perbelanjaan. Rencana itu menjadi bagian dari penataan semi pedestrian di sisi sayap barat kawasan Malioboro.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Eks Bioskop Indra Bakal Jadi Pusat Perbelanjaan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) DIY Gatot Saptadi mengatakan tak hanya eks gedung bioskop Indra saja yang akan disulap, diakui Gatot, pemerintah juga tengah berupaya menambah area titik kantong parkir. Sejauh ini, pihaknya sudah merencanakan tiga titik tambahan untuk kantong parkir. Ketiga titik itu masing-masing berada di kawasan Ketandan, sekitar Pasar Sore, dan belakang Ramai Mall.

“Sejauh ini, penyusunan DED [Detail Engineering Design] baru sebatas di dua titik saja. Untuk titik yang ada di Ketandan, pemerintah masih menunggu proses tukar guling di lokasi tersebut. Anggaran pembangunan fisiknya ya bisa mencapai puluhan miliar rupiah” ucapnya, Selasa (18/7/2017).

Seperti diketahui, penataan kawasan Malioboro sendiri dilaksanakan sejak 2014 dengan total anggaran yang digelontorkan dari Dana Keistimewaan Rp125 miliar. Saat ini revitalisasi memasuki tahap II dengan pembangunan pendestrian di sisi selatan Maliboro. Selain pendestrian, revitalisasi ini juga akan menyediakan sarana parkir utama kendaraan di tiga titik, toilet bawah internasional berskala internasional, serta terowongan penyebrangan.

Jika revitalisasi ini rampung, tidak hanya PKL, andong dan becak akan ditempatkan dalam satu titik pula. Tujuan revitalisasi ini menurut Gatot untuk menghidupkan kembali ruh kawasan yang dulu penuh kenyamanan dan menjadi daya dukung keberadaan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA).

Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY Muhammad Mansyur mengklaim, progres pengerjaan itu lebih cepat sekitar 5% dari yang dijadwalkan semula. Meski begitu, ia tetap tak berani menjamin pengerjaan itu selesai sebelum batas akhir serah terima tahap I pertengahan Desember mendatang.

Mansyur mengatakan, pembangunan di kawasan Malioboro sulit diprediksi. Pasalnya, perkembangan lingkungan sosial di kawasan tersebut cenderung sangat dinamis. “Kawasan tersebut padat agenda. Jadi kami susah memprediksinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya