SOLOPOS.COM - Ilustrasi toilet penampung urine. (Dailyrecord.co.uk)

Penataan Malioboro tentang toilet bawah tanah

Harianjogja.com, JOGJA — Pelaksana proyek menyiapkan daya tampung limbah toilet bawah tanah hingga mencapai 28 meter kubik. Sumber kebutuhan air akan diambilkan dari PDAM Kota Jogja dengan tidak membuat sumur dalam.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Koordinator Pelaksana Lapangan PT Soyuren Indonesia Wintawan Alka Putranto menjelaskan, posisi instalasi groundtank nantinya akan berada di bawah toilet wanita atau sayap timur bangunan bawah tanah. Penggalian saat ini berada di kedalaman lima meter, selanjutnya akan menggali lagi dengan menambah kedalaman dua meter, khusus untuk instalasi groundtank. Pihaknya memberikan tanda merah di titik khusus yang akan digali tersebut dengan lebar area sekitar lima meter.

“Untuk instalasi groundtank, kami menambah kedalaman dua meter, posisinya di bawah bangunan sisi timur,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Rabu (26/4).

Menurut Wintawan, sesuai gambar perencanaan, perkiraan daya tampung hanya sekitar 10 meter kubik air limbah per hari. Akantetapi, dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya lonjakan pengunjung di kawasan Malioboro, ia menyepakati dengan menambah bangunan daya tampung menjadi 28 meter kubik per hari.  ”

Seperti malam tahun baru, di sini kan banyak sekali pengunjung. Maka kami sepakat daya tampungnya ini jadi total 28 meter kubik per hari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya