Jogja
Kamis, 23 Februari 2017 - 20:55 WIB

PENATAAN MALIOBORO : Jumlah Pengguna Andong & Becak Terlindungi Diharapkan Naik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro sebagai ikon pariwisata Kota Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Penataan Malioboro Diharapkan Tambah Minat Andong dan Becak

Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah kusir andong dan tukang becak berharap penataan sisi barat kawasan Malioboro ke depan dapat mempertahankan keberadaannya sekaligus meningkatkan jumlah pengguna angkutan tradisional. Pemda DIY merencanakan penataan sisi barat kawasan Malioboro pada 2018 mendatang. Keberadaan becak dan andong saat ini telah diatur melalui Perda DIY No.5/2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong.

Advertisement

Joko, 45, salahsatu kusir Andong yang biasa mangkal di sisi barat Jalan Malioboro telah mengetahui rencana penataan lokasi tempat ia mencari penghidupan. Ia berharap penataan itu dapat melindungi keberadaan andong dalam mencari penumpang. Mengingat lokasi mangkal andong di sejumlah titik Kota Jogja selalu terusir. Dua lokasi yang masih menjadi tumpuan kusir andong hanyalah kawasan Malioboro dan Kraton Jogja.

“Terakhir itu masih ada [Kebun Binatang] Gembiro Loka dan pasar sini [Beringharjo], tetapi semua kini dipakai tempat parkir. Jadi tinggal sini [sisi barat Malioboro] dan Kraton saja tempat mangkalnya,” ungkapnya saat ditemui Harianjogja.com di Malioboro, Kamis (23/2/2017) siang.

Oleh karena itu, warga Dusun Kenalan, Desa Potorono, Banguntapan, Bantul ini setuju dengan adanya penataan Malioboro sisi barat. Ia meyakini, dengan adanya penataan, maka semakin rapi sehingga minat terhadap wisata tinggi. Terpenting, kata dia, pemerintah daerah harus mengarahkan desain penataan dengan membuat keberadaan andong tidak terusir dari Malioboro, tertapi justru dapat menambah penghasilan mereka. Selain itu, kata dia, jika ditata, menjadi tidak semrawut karena masih ada beberapa kendaraan yang kadang nekat melintas di jalur lambat tersebut.

Advertisement

“Artinya ditata, wisatawan ramai, dan peminat andong menjadi semakin meningkat, itu harapan kami. Saat ini warna juga mulai diseragamkan, ada kuning, hijau,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif