SOLOPOS.COM - Sejumlah pelaku perhotelan, para anggota Pramuka dan pelaku wisata lainnya membersihkan kawasan Malioboro dalam kegiatan Reresik Malioboro oleh IHGM, Minggu (26/2/2017) pagi. (Holy Kartika N.S /JIBI/Harian Jogja)

Penataan Malioboro tahap kedua dimulai.

Harianjogja.com, JOGJA — Pelaksana proyek penataan Malioboro tahap kedua mulai melakukan pembongkaran sejumlah piranti ruang terbuka di jalur pedestrian lama di Depan Pasar Beringharjo, Rabu (15/3/2017). Namun sejalan dengan itu, Pemda DIY belum menyiapkan tempat sementara bagi para pedagang yang berjubel di depan Pasar Beringharjo dan Pasar Sore.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Jalur Pedestrian Lama Dibongkar

Pembongkaran pertama dilakukan mulai Rabu (15/3/2017) untuk sejumlah fasilitas umum yang berada di jalur pedestrian lama di depan Pasar Beringharjo. Proses pengerjaan fisik akan dilakukan secara bertahap dengan tidak menunggu pembongkaran keseluruhan selesai. Jika pembongkaran di depan Pasar Beringharjo sudah selesai akan langsung dilakukan pengerjaan fisik. Pada proses fisik telah berjalan dengan baik, maka bisa dilanjutkan dengan pembongkaran di bagian berikutnya. Selama proses berjalan menyesuaikan dan berkoordinasi dengan pedagang kaki lima (PKL).

“Saya kira tidak ada kendala signifikan, soal pembongkaran, kalau sebelumnya ada kabel dan lain-lain, saat ini itu sudah bisa diantisipasi,” jelas Manajer Proyek Penataan Malioboro Tahap Kedua dari PT Suci Karya Badinusa Ery Purnomo, Rabu (15/3/2017)

Terpisah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY Muhammad Mansyur menyatakan, pihaknya sudah meminta izin Pemkot Jogja terkait dengan penghapusan sejumlah aset yang berada di area jalur pedestrian lama, salahsatunya seperti pergola.

“Sekarang baru bongkar-bongkar aset Pemkot, seperti pergola kepunyaan kota, kami sudah izin untuk dilakukan penghapusan aset,” ungkap dia.

Ia mengakui belum disiapkan tempat sementara bagi pedagang yang akan berjualan. Rabu (15/3/2017) kemarin seharusnya dijadwalkan sosialisasi bersama PKL, namun batal digelar karena ada salahsatu warga PKL yang sedang berduka. Meski belum ada tempat sementara, namun menurutnya semua PKL masih kondusif dan mendukung pelaksanaan revitalisasi di kawasan tersebut.

“Kalau pindah sementara kita belum menyiapkan, kalau bisa ya seperti utara saat pengerjaan [proyek], [PKL] libur, intinya nanti kita lakukan pembahasan secara bersama dengan teman PKL, agar tidak ada yang merasa dirugikan,” terang Mansyur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya