SOLOPOS.COM - Jalan Malioboro

Penataan Malioboro, pembuatan toilet bawah tanah dianggarkan miliaran rupiah.

Harianjogja.com, JOGJA — Pemda DIY belum menetapkan pihak yang akan mengelola toilet bawah tanah. Toilet yang dibangun standar kualitas toilet hotel bintang lima itu saat ini dalam proses pembangunan dengan menghabiskan anggaran Rp5,4 miliar. Sejalan dengan itu proyek revitalisasi Malioboro tahap kedua juga sedang berjalan. Pemerintah batal memindahkan sementara para pedagang kaki lima (PKL) karena adanya kesepakatan libur saat hari pengerjaan proyek.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Pengelola Toilet Bawah Tanah Belum Ditentukan

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY Muhammad Mansyur menjelaskan, pembangunan toilet dengan fasilitas standar hotel berbintang saat ini memang sedang berlangsung. Ke depan setelah toilet tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat, tentu harus ada pihak yang secara khusus mengelola. Akantetapi, hingga saat ini Pemda DIY belum menunjuk siapa yang bakal mengelola toilet itu.

“Intinya nanti ada pengelolanya setelah jadi, jangan sampai nanti sudah jadi tapi tidak ada pengelolanya. Belum berpikir sampai ke sana. Intinya pasti ada yang mengelola entah dipihakketigakan [dikelola swasta] atau nanti unit yang mengelola, pasti harus ada tetapi belum kita bicarakan,” ungkapnya, Selasa (11/4/22017)

Ia menambahkan, secara umum toilet tersebut akan memiliki sekitar 20 pintu di bawah tanah. Menurutnya dinilai cukup untuk melayani wisatawan kawasan titik nol kilometer. Sedangkan untuk kawasan sepanjang Malioboro ke depan akan diupayakan pembangunan toilet serupa. Namun detailnya letak dan jumlahnya belum ditentukan.

“Nanti sepanjang malioboro kan masih ada ya, jadi mungkin Malioboro di titik tertentu harus ada, tidak mungkin hanya di satu tempat,” ujarnya.

Terkait revitalisasi Malioboro tahap kedua, lanjutnya, prosesnya cenderung lebih kondusif ketimbang tahap pertama. Pihaknya membatalkan rencana pemindahan sementara PKL ke eks bioskop Indra. Atas kesepakatan bersama PKL, maka keputusannya adalah PKL libur berjualan saat proses pembangunan berjalan secara bergantian.

Beberapa titik yang sudah terlaksana antara lain, di depan Pasar Beringharjo untuk pengecoran tahap awal. Sesuai PKL libur tiga pekan, namun dalam praktiknya pelaksana proyek mampu merampungkan kurang dari tiga pekan. Sehingga PKL bisa berjualan lagi. Selanjutnya sistem serupa juga akan digunakan saat pemasangan teraso di tempat yang sama.

“Kami dan PKL sepakat intinya libur sesuai tahapan pengerjaan dan sama-sama menyesuaikan. Alhamdulillah, sekarang lebih kondusif semua berjalan baik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya