Jogja
Selasa, 10 Mei 2016 - 00:40 WIB

PENATAAN PARKIR JOGJA : Lahan Tidur Jadi Alternatif Parkir Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/dok)

Pemerintah bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur di sekitar lokasi wisata untuk dijadikan parkir sementara.

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja mengusulkan penggunaan lahan-lahan tidur untuk memenuhi kebutuhan parkir sementara, khususnya pada saat libur panjang seperti yang terjadi pekan lalu.

Advertisement

“Lahan parkir yang ada memang terbatas. Oleh karena itu, kami memiliki usulan agar pemerintah bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur di sekitar lokasi wisata untuk dijadikan parkir sementara,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja Eko Suryo Maharso seperti dikutip Antara, Senin, (9/5/2016).

Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja, terdapat 21 lahan tidur yang masih bisa dimanfaatkan untuk menampung parkir sementara selama libur panjang.

Lahan tersebut sebenarnya akan digunakan untuk hotel namun hingga kini belum juga dibangun karena pengembang harus melakukan rekomendasi ulang terhadap arsitektur bangunan. Lahan tidur tersebut tersebar di beberapa kawasan cagar budaya.

Advertisement

Eko menyebut, pihaknya harus menyampaikan dan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta terkait usulan tersebut. “Belum tentu juga usulan ini disetujui,” katanya.

Ia tidak menampik jika permasalahan keterbatasan parkir selalu saja dikeluhkan oleh wisatawan yang datang berkunjung ke Yogyakarta pada saat libur panjang. Lokasi parkir yang ada di Yogyakarta, khususnya yang berada di kawasan tujuan utama wisata di Yogyakarta yaitu Malioboro, sangat terbatas.

Lokasi parkir kendaraan di antaranya berada di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Taman Parkir Senopati, Ngabean, Sriwedani, dan di sekitar Pasar Beringharjo serta di beberapa sirip jalan sepanjang Malioboro untuk parkir roda empat.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Sukidi mengatakan jumlah pengunjung di Malioboro meningkat saat libur panjang akhir pekan, namun rata-rata mengeluh tentang keterbatasan lokasi parkir.

“Banyak pengunjung yang mengeluh sulit mencari parkir sehingga harus berputar beberapa kali untuk mencari lokasi parkir yang kosong,” katanya.

Selama libur panjang akhir pekan, omzet yang diperoleh pedagang lesehan di Malioboro meningkat sekitar 50 persen dibanding hari biasa.

Kondisi yang sama dialami pengelola Taman Pintar Yogyakarta meskipun jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut melebihi target yang ditetapkan yaitu dari 30.000 pengunjung terealisasi sebanyak 34.754 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif