SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas tampak memindahkan sampah dari Selokan Mataram ke dalam truk sampah di Kalasan, Kamis (8/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Penataan Sleman pekan ini menyasar pada pembersihan sampah di Selokan Mataram.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Sumber Daya Air (SDA) I Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Suparno mengungkapkan terdapat dua titik di Sekolah Mataram yang jadi tempat tumpukan sampah terparah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ada di kilometer (km) 22-25 yang berada di sekitar seturan dan km 28-30 di wilayah Kalasan,” kata Suparno, di sela kegiatan pengangkutan tumpukan sampah di Selokan Mataram, Kalasan, Kamis (8/1/2015).

Suparno mengatakan kondisi dua titik yang jadi sasaran sampah tersebut memang sepi dan jauh dari permukiman. Akibatnya, masyarakat dapat dengan mudah membuang sampah sembarang.

“Tidak banyak masyarakat yang melintas sehingga oknum tidak bertanggungjawab dapat membuang sampah secara leluasa, tanpa khawatir dilihat orang,” paparnya.

Menurut Suparno, sampah-sampah yang menumpuk di Selokan Mataram biasanya dibuang oleh orang lewat, bukan warga setempat. Namun, perbuatan yang mencemari lingkungan itu bisa jadi juga dilakukan oleh petugas sampah rumah tangga. Adapun petugas sampah rumah tangga seharusnya membawa sampah ke depo atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, lanjut Suparno, kadang ada yang malah membuangnya ke Selokan Mataram atau tempat pembuangan sampah liar lainnya.

Masyarakat juga cenderung tidak pernah mempertanyakan kepada petugas soal kemana sampahnya akan dibawa.

“Sebab, mereka merasa sudah membayar petugas pengambil sampah,” ujar Suparno.

Sementara itu, tumpukan sampah yang berada di Selokan Mataram, Kalasan, dibersihkan dan diangkut petugas, Kamis pagi. BBWSSO menggandeng Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sleman untuk mengerahkan sejumlah petugas dan tiga truk sampah.

Para petugas mengumpulkan sampah ke km 26 di Dusun Nduri, Tirtomartani, Kalasan. Mereka kemudian menepikan sampah ke pinggir selokan dan memasukkannya ke dalam truk sampah secara bertahap. Selanjutnya, sampah dibawa ke depo resmi pemerintah.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan BLH Sleman, Indra Darmawan mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BBWSSO untuk menangani permasalahan sampah di Selokan Mataram.

“Selokan mataram memang kewenangannya BBWSO. Kami menyediakan satu armada truk, sementara dari BBWSSO ada dua,” ungkap Indra.

Melihat banyaknya tumpukan sampah, Indra memperkirakan kegiatan pembersihan tidak akan selesai dalam satu hari.

“Kami mengimbau masyarakat bisa bersama-sama menjaga Selokan Mataram, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya