SOLOPOS.COM - Petugas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta membantu para pemilik kios untuk membongkar kios tempat berdagang mereka di depan pintu keluar sisi selatan stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (26/12/2016). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Penataan Stasiun Tugu mulai dilakukan salah satunya dengan pembongkaran kios di jalan Pasar Kembang

Harianjogja.com, JGJA–PT.Kereta Api Indonesia (KAI) Derah Operasional 6 mulai membongkar paksa kios pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Pasar Kembang. Dari 19 kios target pembongkaran, Senin (26/12/2016), baru 13 kios.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

“Enam kios lagi menyusul,” kata Kepala KAI Daerah Operasional 6, Hendy Helmy, disela-sela pembongkaran kios PKL.

Helmy mengatakan pembongkaran dilakukan setelah pihaknya melayangkan tiga kali surat peringatan dan ini merupakan batas akhir pembongkaran.

PT.KAI juga tidak menyediakan relokasi untuk PKL, melinkan hanya uang tali asih. Setelah kios-kios PKL itu dibongkar, KAI akan segera merapihkan trotoar. Anggarannya pun sudah disiapkan Rp1 miliar. “Nanti trotoar akan diperlebar menjadi enam meter,” kata Helmy.

Penataan sisi selatan Stasiun Tugu itu juga diakuinya untuk mendukung penataan Malioboro. Helmy menambahkan totalnya ada 134 kios PKL yang akan dibongkar secara bertahap. Sementara Sumiyati, 48, salah satu PKL mengaku pasrah kios warung makannya dibongkar. Ia menyadri berjualan di sisi selatan Tugu memang tidak memiliki izin resmi. Namun ia sudah lama berjulan di lokasi tersebut.

“Saya hanya meneruskan usaha ibu saya dulu,” ucapnya. Saat ini ia kebingungan harus pindah kemana. Sementara uang tali asih dari PT.KAI hanya Rp2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya