SOLOPOS.COM - Petugas dari PT.KAI tengah merobohkan kios di sepanjang Jalan Pasar Kembang. (Ujang Hasanudin/ Harian Jogja)

PT.Kereta Api Indonesia (KAI) belum memiliki solusi terkait nasib pedagang Pasar Kembang

 

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Harianjogja.com, JOGJA– PT.Kereta Api Indonesia (KAI) belum memiliki solusi terkait nasib pedagang Pasar Kembang.

“Masalah berapa orang [yang akan ditampung] belum bisa berikan jawaban sekarang. Terkait masalah dimana [akan ditempatkan] juga belum bisa kita beri jawaban sekarang,” kata Wakil Kepala PT.KAI Daerah Operasional (Daops) 6 Jogja, Ida Hidayati, saat ditemui seusai bertemu dengan Wali Kota Jogja di Balai Kota, Jumat (7/7/2017).

Ida mengatakan pihaknya masih perlu berkonsultasi dengan Direktur Pengelolaan Aset PT.KAI karena penggusuran pedagang Pasar Kembang bukan saja kepentingan Daops 6, namun juga sampai ke pimpinan di atasnya. “Kami tidak bisa memberikan solusi untuk mereka [kembali] berdagang pada saat ini,” ucapnya.

Ia mengaku selama beberapa bulan kedepan masih fokus pada penataan pedestrian Jalan Pasar Kembang. Disinggung soal kemungkinan memberikan kompensasi selama belum ada solusi yang ditawarkan, Ida menegaskan tidak ada karena ia menilai pedagang Pasar Kembang berdagang bukan pada tempatnya.

Ia mengklaim penertiban yang dilakukan di sepanjang Jalan Pasar Kembang karena kawasan tersebut masuk dalam pengelolaan PT.KAI. Selama ini, kata dia, semua lahan yang dimiliki KAI pasti disewakan. Sementara pedagang Pasar Kembang yang digusur dua hari lalu diakuinya tidak menyewa ke PT.KAI.

Lebih lanjut Ida mengungkapkan bahwa penertiban pedagang Pasar Kembang bukan hanya kepentingan KAI, namun juga warga sekitar. Ia mengklaim banyak pedagang yang sudah menyadari berjualan di tempat yang bukan haknya. Selain itu, sosialisasi pengosongan lahan juga diakuinya sudah lama dilayangkan KAI kepada para pedagang.

Ida menambahkan penataan pedestrian di selatan Stasiun Tugu tersebut akan terintegrasi dengan kawasan Malioboro. Karena itu desain pedestrian pun akan disamakan dengan Malioboro.

“Mulai dari desain lampunya, tempat duduknya. Stasiun Tugu akan menjadi ikon Kota Jogja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya