Jogja
Kamis, 20 Februari 2014 - 14:17 WIB

PENATAAN STASIUN WATES : Kios Depan Stasiun Dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kios depan Stasiun Wates dibongkar. (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kios yang menempati areal Stasiun Wates mulai dibongkar, Rabu (19/2/2014). PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjanjikan, dalam waktu dua bulan pedagang bakal menempati kios permanen pengganti yang berlokasi di timur stasiun.

Awalnya, pembongkaran kios yang berlangsung mendadak sempat membuat para pedagang terkejut. Terlebih, mereka hanya diberikan waktu 1×24 jam untuk mengosongkan kios masing-masing.

Advertisement

Akan tetapi, setelah mendapat penjelasan dari PT KAI bahwa pedagang akan dibangunkan kios permanen dan masih dapat berjualan di areal Stasiun Wates, mereka lega.

Utami Budi Wiharti, 35, salah satu pedagang kios di Stasiun Wates, menuturkan, sekitar pukul 11.30 WIB, petugas KAI datang bersama tukang untuk membongkar kios.

“Saya belum tahu rencana dua bulan ini, akan tetapi jalan keluar ini lebih baik karena kami akhirnya tetap dapat berjualan di kawasan stasiun dan mendapat kios permanen bukan sementara,” jelasnya kepada wartawan.

Advertisement

Pedagang kios Stasiun Wates juga sudah mengundang Pemkab Kulonprogo, dalam hal ini, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, dan memberitahukan kegiatan pembongkaran.

Menurutnya, pemkab belum dapat memberi solusi terkait dengan nasib pedagang. Pasalnya Pemkab masih beleum memastikan lokasi kios sementara yang nantinya bakal ditempati pedagang.

Sebelumnya, Pemkab Kulonprogo sempat mengajukan permohonan pembangunan kios sementara di lahan yang sudah disediakan.

Advertisement

Dalam permohonan tersebut, pemkab meminta bantuan Rp135 juta untuk membangun 12 kapling kios sementara yang berada di sebelah selatan Stasiun Wates, akan tetapi permohonan tersebut tidak disetujui.

Kelegaan bakal mendapat ganti kios permanen juga diungkapkan,Didik Purwanto, 51. “Walaupun harus puasa dua bulan [menunggu kios permanan jadi], tetapi kalau dilihat prospeknya, pedagang tidak keberatan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif