Jogja
Jumat, 10 Januari 2014 - 11:52 WIB

PENATAAN STASIUN WATES : Pedagang Cemas, Takut Digusur

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stasiun Wates (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pedagang yang menempati kios di areal Stasiun Wates cemas terhadap rencana penggusuran yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mereka merasa rugi karena PT KAI tidak menyediakan lahan relokasi.

Niyem, 45, pedagang tongseng, mengaku terkejut dengan sosialisasi penataan kawasan stasiun Wates yang diterimanya, Kamis (9/1/2014).

Advertisement

Menurutnya, rencana ini terlalu mendadak karena mereka hanya diberi waktu sampai akhir bulan untuk membongkar kios.

“Sebelumnya, saya sering bertanya ke pegawai [KAI], kapan akan digusur, tetapi mereka menjawab masih lama,” keluhnya kepada wartawan.

Perempuan yang sudah menempati kios sejak 2006 ini belum mempunyai pandangan pindah lokasi. Ia berharap PT KAI memikirkan nasib mereka sebagai pedagang yang menggantungkan hidup dengan berjualan di areal tersebut.

Advertisement

Ia tidak memungkiri, posisinya hanya sebagai penyewa kios, namun akan lebih baik jika keberadaan mereka tidak ditelantarkan.

Didik Purwanto, 51, pedagang lainnya, menjelaskan, dalam pertemuan dengan 11 pedagang dan PT KAI, para pedagang diminta mengosongkan kios sebelum 18 Januari 2014.

“Kesannya ada pengosongan paksa karena kami belum siap, apalagi kami berjualan di sini sudah puluhan tahun,” ujarnya.

Advertisement

Menurut dia, selama ini pedagang menyewa kios ukuran sembilan meter per segi dengan biaya Rp750.000-an per tahun kepada PT KAI. Untuk rencana penataan kawasan, sebutnya, PT KAI memberikan biaya pembongkaran bangunan permanen sebesar Rp250.000 per meter persegi dan semi permanen Rp150.000 per meter persegi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif