Jogja
Kamis, 25 Februari 2016 - 23:50 WIB

PENCABULAN KULONPROGO : Jadi Korban Kekerasan Seksual, Siswa Pilih Mundur Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok.)

Pencabulan Kulonprogo untuk korban diupayakan untuk mendapat perlakuan yang layak.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perempuan di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual jelas harus mendapatkan pendampingan secara intensif agar mampu menjalani kehidupan secara normal.

Advertisement

Pemerintah juga bertanggung jawab memastikan mereka tidak kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kabupaten Kulonprogo, Ernawari Sukeksi mengungkapkan jika kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat setiap tahun. Dia lalu mengatakan sebagian besar merupakan kekerasan seksual. Beberapa korban bahkan sampai mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).

Kondisi tersebut menjadi semakin kompleks jika dialami perempuan di bawah umur yang otomatis masih usia sekolah. Ketakutan terhadap stigma negatif dari lingkungan sekitar membuat korban merasa tertekan dan menarik diri dari kehidupan sosial, termasuk sekolah.

Advertisement

“Kalau sampai hamil, kebanyakan malu dan memilih keluar sekolah,” kata Ernawati, Kamis (25/2/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif