Jogja
Selasa, 11 September 2012 - 10:10 WIB

Pencairan JPD dan Bosda Kota Jogja Terancam Telat

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana BOS. (istimewa)

ilustrasi

JOGJA—Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja bakal menegur sejumlah sekolah, menyusul keterlambatan pengumpulan berkas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) 2012/2013.

Advertisement

Pasalnya hingga batas akhir pengumpulan, kemarin [Senin,10/9] masih banyak sekolah yang belum mengumpulkan RAPBS. Padahal, hal itu berkaitan dengan pencairan anggaran Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) dan Bosda.

Sekretaris Disdik Kota Jogja, Budi Asrori mengatakan, seharusnya sekolah mematuhi tata kala dan batas akhir pengumpulan berkas tersebut. Selain akan berdampak pada pencermatan atas pengajuan anggaran, kemoloran itu juga berdampak pada pengajuan JPD dan Bosda.

“Sebenarnya target kami, akhir bulan ini semua harus sudah selesai. Namun kenyataannya banyak yang belum selesai. Jika menganut pada pengalaman yang ada, kemungkinan kami akan layangkan surat teguran, agar segera menyelesaikan persoalan tersebut,” kata dia kepada Harian Jogja.

Advertisement

Dari data Disdik Kota Jogja tercatat di tingkat SMA  baru enam sekolah mengumpulkan berkas. Sisanya hingga kemarin belum juga mengumpulkannya. Sementara untuk SMP dan SD hingga kini Disdik masih melakukan pendataan.

Kepala Sekolah SMAN 8 Jogja, Maryana mengatakan, pihaknya siap menerima teguran dari Dinas menyusul keterlambatan pengajuan RAPBS. Dia mengaku hal itu terjadi lantaran, belum ada rapat dengan Komite Tidak Tetap.

“Baru Sabtu nanti kami lakukan finalisasi dengan melakukan rapat dengan Komite Tidak Tetap. Sabtu lalu kami sudah rapat dengan Komite Tetap. Nanti setelah selesai kami akan  langsung ajukan ke Dinas. Lagian keterlambatan ini juga baru kali pertama kami jalani,” ucap dia.

Advertisement

Pengelola BOS dan RAPBS Disdik Kota Jogja, Agus Trimadi mengatakan, keenam SMA yang telah mengirimkan RAPBS itu adalah SMAN2, 3, 4, 5, 6, 7 dan SMAN 9 Jogja. Sejauh ini pihaknya tidak akan mentolerir atas keterlambatan tersebut. “Pengalaman yang ada akan langsung mendapatkan teguran tertulis dan disampaikan langsung ke pihak sekolah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif