Jogja
Minggu, 18 Oktober 2015 - 00:20 WIB

PENCEGAHAN TERORISME : Hacker dan Mantan Teroris Dihadirkan ke Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pencegahan terorisme dilakukan salah satunya dengan menghadirkan hacker serta mantan anggota jaringan terorisme

Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki agenda besar sebagai puncaknya berlangsung di Panggung Sendratari
Ramayana Prambanan, Sleman pada 30 Oktober 2015 mendatang.

Advertisement

Sebelum itu, agenda pencegahan terorisme juga dihelat di berbagai tempat di Jogja dengan menghadirkan hacker serta mantan anggota jaringan terorisme.

Panitia Lokal Mustafiq menjelaskan sebelum pelaksanaan gelar budaya nusantara yang dimaknai seni sebagai media pencegahan radikalisme, dua agenda penting juga akan digelar di Jogja.

Advertisement

Panitia Lokal Mustafiq menjelaskan sebelum pelaksanaan gelar budaya nusantara yang dimaknai seni sebagai media pencegahan radikalisme, dua agenda penting juga akan digelar di Jogja.

Pada tanggal 28 Oktober dilaksanakan dialog pencegahan paham radikalisme terorisme dan ISIS sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. Giat itu akan berlangsung di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Jalan Janti, Banguntapan, Bantul.

Sekitar 1000 pemuda dari Sabang sampai Merauke akan dihadirkan dalam dialog tersebut. “Mereka berasal dari organisasi kepemudaan dan juga mahasiswa,” terangnya dalam kunjungan ke Harian Jogja, Rabu (14/10/2015) malam.

Advertisement

Selain itu pihaknya juga menghadirkan seorang korban aksi terorisme di Kedubes Australia, Jakarta yaitu Toni Sumarno yang akan memaparkan tentang hidup damai tanpa kekerasan.

“Pemuda akan diberi kesempatan menyampaikan gagasan, bertanya dalam dialog tersebut. Diharapkan mendapat suatu pemahaman tentang pencegahan terorisme,” ujar anggota Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY ini.

Di tempat yang sama pada hari berikutnya yaitu 29 Oktober bakal dihelat workshop menghadirkan sekitar 300 hacker se-Indonesia. Tema workshop damai di dunia maya dalam mencegah terorisme telah disiapkan dalam acara tersebut. Sebanyak 232 peserta diambil dari pegiat dunia maya di DIY, sisanya 68 orang, merupakan perwakilan dari 34 Propinsi di Indonesia.

Advertisement

“Karena kami juga ada program terkait dunia maya dalam upaya mencegah paham terorisme. Kami sengaja menyasar pemuda karena sudah dalam taraf mengkhawatirkan sangat rentan terpengaruh [jaringan terorisme],” tegas Panitia Pusat dari BNPT, Indah.

Untuk gelar budaya nusantara di Candi Prambanan, lanjutnya, diikuti peserta sekitar 1.450 dengan menampilkan konser kolosal untuk menunjukkan keberagaman budaya nusantara sebagai kekuatan mencegah terorisme.

“Ini kegiatan pertama kalinya kami dalam skala besar. Kami memilih Jogja sebagai tempat karena Jogja itu damai, ada beragam budaya dan masyarakat yang tinggal,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif