SOLOPOS.COM - Sampah di bendungan di Bantul. (Harian Jogja)

Pencemaran lingkungan terjadi di sejumlah sungai dan saluran irigasi.

Harianjogja.com, BANTUL — Sungai dan saluran irigasi yang melintasi wilayah Bantul masih menjadi tempat favorit warga membuang sampah. Akibatnya, bendungan dan saluran irigasi kerap mengalami penyumbatan.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Beberapa hari terakhir Dinas Sumber Daya Air (SDA) memasang papan pengumuman berisi larangan membuang sampah di sungai serta saluran irigasi. Kepala Seksi Operasi dan Jaringan Dinas SDA Bantul Yitno mengatakan terdapat sekitar 25 titik atau lokasi yang dipasang papan pengumuman.

Papan pengumuman itu terpaksa dipasang sebab sungai dan saluran irigasi kerap menjadi tempat warga membuang sampah. Baik warga Bantul maupun warga yang tinggal di wilayah utara seperti Kota Jogja dan Sleman.

“Daerah hilir seperti Bantul yang menerima risikonya karena sampah dibuang ke sungai,” ungkap Yitno kepada media ini, Sabtu (16/7/2016).

Sejumlah sungai seperti Code, Winongo, Bedog dan Gadjah Wong diketahui paling banyak menanggung beban sampah yang dibuang warga. Di jalur-jalur itu pula, saluran irigasi atau bendungan kerap tersumbat. Petugas secara berkala membersihkan saluran irigasi atau bendungan yang tersumbat agar tidak mengganggu pengairan lahan pertanian.

Di hari biasa, petugas rata-rata mengumpulkan lima kubik sampah hanya dari satu titik saluran irigasi.

“Saat musim hujan yang membawa banjir, satu titik seperti bendungan Klegen dulu bisa mengumpulkan sampai 300 kubik sampah,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya