Jogja
Selasa, 28 Juni 2016 - 23:55 WIB

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Padat Pembangunan, Konsentrasi Timah di Jogja Tiga Kali Lipat Dibanding Pakem

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang timah (foe.co.uk)

Pencemaran lingkungan tanah mulai terkontaminasi timah.

Harianjogja.com, SLEMAN — Pembangunan dan aktivitas manusia di Kota Jogja yang semakin padat berdampak pada risiko pencemaran timah dalam tanah.

Advertisement

Dosen Departemen Geologi Universitas Yangon Myanmar, Saw Aung Zaw Aye dalam ujian terbuka program doktor di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan, dalam dua dekade (20 tahun) terakhir, urbanisasi telah mentransformasi struktur Kota Jogja. Tingginya pertumbuhan populasi, jumlah permukiman, hotel, pusat perbelanjaan, maupun kendaraan bermotor juga semakin meningkat. Pertumbuhan yang begitu pesat ini dinilai dapat memunculkan risiko pencemaran lingkungan, termasuk kontaminasi timah.

“Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi timah di Kota Jogja tiga kali lebih tinggi dibandingkan konsentrasi timah di wilayah Pakem, Sleman dan empat kali lebih tinggi dibandingkan di area Merapi,” ungkapnya, dalam rilis diterima Harian Jogja, Selasa (27/6/2016).

Timah, imbuh dia, menjadi potensi kontaminasi di Kota Jogja sebagai efek dari aktivitas manusia. Konsentrasi timah di area urban meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan urban. Meski konsentrasi timah belum sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan, hal ini tetap perlu menjadi perhatian, karena timah merupakan salah satu logam yang beracun dan dapat menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif