SOLOPOS.COM - Warsono di lahan mangrove yang dia kelola. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Pencemaran lingkungan terjadi di Sungai Opak.

Harianjogja.com, BANTUL- Konservasi Hutan Mangrove di muara Sungai Opak Baros Tirtohargo, Kretek, Bantul rusak akibat sampah yang membanjir. Banyaknya sampah plastik dan batang kayu yang terbawa banjir, Sabtu (12/3/2016) malam mengakibatkan setidaknya satu hektare hutan mangrove di tepian muara rusak.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Kerusakan yang ditimbulkan sampah ini bermacam-macam dari merusak struktur tanah, merusak bibit mangrove, dan juga merusak jaring-jaring yang berfungsi untuk menjaga pertumbuhan mangrove.

Banyaknya sampah yang terbawa arus sungai setelah banjir membuat pengelola semakin kewalahan menangani kerusakan akibat sampah tersebut.

Divisi Konservasi Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) yang mengelola konservasi Dwi Ratmanto mengatakan, setiap sungai meluap akibat banjir pasti sampah akan menggunung.

“Sampah yang terbawa banjir pasti akan menggunung di tepian muara, imbasnya sudah pasti akan merusak tanaman mangrove. KP2B pasti juga sudah melakukan pembersihan sampah hampir rutin seminggu dua kali namun sampah pasti ada terus,” ujar Dwi Rabu (16/3/2016).

Memang banjir yang terjadi kemarin menyisakan banyak sekali sampah. Belum adanya kerjasama dalam upaya pembuangan sampah di sungai antara Dinas Sumber Daya Air (SDA) dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) membuat sampah-sampah yang tetap terbawa arus sungai tersebut menggunung di muara sungai dan mengakibatkan kerusakan untuk tanaman mangrove.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya