SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Harian Jogja.com, BANTUL—Otoritas Kantor Arsip Bantul dinilai ceroboh menyusul hilangnya arsip yang tersimpan di 250 kotak kardus, pekan lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Ketua Komisi A DPRD Bantul, Agus Effendi, mengatakan, pengelolaan dan pengamanan arsip seharusnya dilakukan dengan maksimal mengingat pentingnya dokumen milik negara tersebut. Buruknya gedung tempat penyimpanan arsip saat ini menurutnya tak dapat dijadikan alasan pembenar hilangnya arsip tersebut.

“Meski gedung enggak layak, kalau pengamanannya maksimal, enggak mungkin terjadi pencurian,” ujarnya, Jumat (23/8/2013).

Agus mengusulkan, ada evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan arsip, mulai dari sistem pengamananya hingga kinerja pegawai. Inspektorat, kata dia, harus turun tangan atas kejadian ini, minimal melakukan evaluasi atas kinerja pegawai Kantor Arsip Bantul.

“Kepala kantor arsip harus bertanggungjawab atas semua ini,” katanya.

Terpisah, Bupati Bantul Sri Suryawidati, mengungkapkan, pencurian di kantor arsip tak hanya terjadi sekali. “Ini katanya bukan yang pertama, tapi sebelumnya arsip itu diambil sedikit-sedikit, sepertinya dikilokan [dijual kiloan],” tutur Ida.

Ida mengakui lemahnya pengamanan penyimpanan arsip saat ini karena masih menggunakan gedung lama. Karenanya kata dia, pemerintah membangun gedung arsip yang baru.

Kepala Kantor Arsip Partini sebelumnya berdalih, hilangnya arsip tersebut karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak sehingga mudah dimasuki pencuri. Penyimpanan arsip tersebut hanya sementara sebab dua bulan lagi bakal dipindah ke gedung yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya