Harianjogja.com, SLEMAN – Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman menangkap dua eksekutor pencurian motor yang kerap beraksi di wilayah Sleman. Para pelaku sengaja didrop oleh sindikat curanmor dari area pantura.
Kedua tersangka adalah Ali Mustafid, 26, dan Imam Arifin, 22, warga Kebon Batur, Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Penangkapan pertama dilakukan terhadap Imam saat tengah bersama dua rekannya di salahsatu pom bensin, Jalan Magelang, Sleman pada Rabu (10/12/2014). Dua pelaku lain berhasil melarikan diri. Setelah menangkap Imam, petugas lalu menciduk Ali yang tinggal di Demak itu ditangkap di rumahnya.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Alaal Prasetyo menambahkan saat ditangkap pihaknya menemukan ada airsoft gun dan bong sabu di rumah tersangka Ali. Pihaknya masih memburu tersangka lain.
“Air soft diduga digunakan untuk mengancam. Salahsatu ada yang menggunakan sabu,” kata dia.
Sementara itu tersangka Imam Arifin mengaku baru ikut pertama kali dalam komplotan itu. Motor hasil curian biasanya dijual antara Rp2,5 Juta untuk matic atau bebek dan Rp3 Juta hingga Rp4 Juta untuk motor sport. Ia diberi jatah antara Rp400.000 hingga Rp500.000 untuk pengambilan satu unit motor.
“Diambil dengan dinaiki dari Jogja ke Pati, Demak. Tapi saat kemarin [tertangkap], kami diantar dengan mobil karena kondisi hujan, jadi bawa mobil untuk ngedrop kami. Kalau motornya ya direncanakan dengan dibawa sendiri,” kata dia.
Sedangkan tersangka Ali mengatakan sengaja diambil menunggu selang dua pekan agar situasi lebih aman. Kendati demikian ia mengaku hanya ikut teman.
“Saya juga baru pertama kali kerja,” kata pria memiliki satu anak ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
