SOLOPOS.COM - Purwantisari, anak korban memperlihatkan foto bagian tubuh ibunya yang hilang dicuri, Kamis (19/5/2016). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Pencurian organ tubuh terus didesak segera diselesaikan.

Harianjogja.com, BANTUL- Keluarga almarhumah Wakiyah mendesak Kepolisian DIY membuka rekaman kamera pengintai closed circuit television (CCTV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Rekaman CCTV menjadi kunci untuk membuktikan dugaan pencurian cuping hidung korban Wakiyah oleh pihak rumah sakit.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Kuasa hukum keluarga almarhumah Wakiyah dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Semesta Retna Susanti mengatakan, CCTV menjadi kunci karena akan memperlihatkan peristiwa yang terjadi pada 30 Januari lalu, saat jasad korban Wakiyah dikeluarkan dari ruang perawatan atau bangsal Flamboyan menuju kamar mayat.

Dalam perjalanan dari bangsal ke kamar mayat itulah diduga terjadi pencurian bagian hidung korban Wakiyah oleh pihak RS yang belum diketahui pelakunya.

“CCTV itu kunci penting, tidak mungkin tidak ada CCTV di kamar mayat atau di lorong dari bangsal menuju kamar mayat. RSUD itu kan lembaga pelayanan publik harusnya ada rekaman CCTV,” kata Retna Susanti, Jumat (20/5/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya