Jogja
Selasa, 23 Juni 2015 - 10:20 WIB

PENCURIAN SLEMAN : Kemalingan, Masuk BKBPMPP Pakai Tanda Pengenal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian dengan pemberatan, atau curat. (JIBI/Solopos/Dok)

Pencurian Sleman terjadi di tubuh BKBPMPP.

Harianjogja.com, SLEMAN-Peristiwa pencurian uang di kantor Badan keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPMPP) Sleman pada Minggu (21/6/2015) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman harus memperbaiki sistem keamanan yang diterapkan.

Advertisement

Kepala BKBPMPP Sleman Nurulhayah mengakui pencurian di kantornya disebabkan sistem keamanan yang masih kurang. Desain kantor BKBPMPP yang terbuka dan mudah diakses siapapun itu memicu aksi pencurian uang pada Minggu (21/6/2015) dini hari.

Hal ini semakin diperparah dengan tidak adanya kamera CCTV di kantor BKBPMPP. Selama ini pengamanan hanya mengandalkan tenaga security dan teralis di setiap jendela kantor. Itupun teralis membutuhkan pembaharuan lagi karena tingkat kekuatannya mulai menurun.

Nurulhayah sendiri menegaskan, saat ini BKBPMPP tidak memungkinkan melakukan penambahan tenaga pengaman. Alasannya, membutuhkan tambahan anggaran untuk memberi honor.

Advertisement

“Ke depan rencananya ada tanda pengenal bagi orang yang masuk [BKBPMPP]. Supaya tahu siapa dan apa kepentingannya,” ungkapnya.

Atas peristiwa pencurian ini, BKBPMPP menderita kerugian Rp38 juta. Uang yang diletakkan di brankas di ruang Kesejahteraan Masyarakat ini berhasil digondol kawanan pencuri. Menurut laporan, brankas dibuang dan ditemukan di daerah Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah.

Nurulhayah mengatakan uang yang dicuri adalah uang operasional BKBPMPP . Meski demikian program yang didukung menggunakan dana itu tetap berjalan. Sesuai ketentuan konsekuensi kerja pegawai, bendahara harus menyerahkan ganti rugi.

Advertisement

“Kalau ketentuannya bendahara yang mengganti. Tapi kan kejadiannya di luar jam kerja sehingga tanggung jawab keamanan berada pada petugas keamanan. Maka kita baru merapatkan lagi siapa yang paling berhak menggantinya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif