Jogja
Rabu, 14 Januari 2015 - 15:43 WIB

PENCURIAN SLEMAN : Pelaku Pecah Kaca Mobil Ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/Dok)

Pencurian Sleman dengan modus memecah kaca mobil ditangkap.

Harianjogja.com, SLEMAN – Unit Reskrim Polsek Depok Timur menangkap pelaku pencurian dengan modus pecah kaca mobil pada Senin (12/1). Sebelumnya pelaku membobol mobil pikap box yang dikemudikan oleh Agung Widiarto, 35, warga RT 06 RW 18 Widodomartani, Ngemplak Sleman.

Advertisement

Tersangka yang ditangkap bernama Hermansyah, 25, warga Palalo, Kades Sinangklinyi, Bengkulu. Ia diduga kerap beraksi di sejumlah tempat terutama di area Depok bersama dengan teman-temannya.

Kapolsek Depok Timur Kompol Danang Kuntadi menjelaskan, tersangka Herman ditangkap setelah melakukan pencurian pada akhir pekan lalu sekitar pukul 19.30 WIB di Jalan Raya Tajem, tepatnya di kawasan Pasar Stan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Tersangka bersama dengan seorang rekannya yang kini masih buron, melakukan pencurian dengan memecah kaca mobil.

“Korban memarkir mobil pikap di TKP dalam kondisi pintu sudah terkunci rapat. Ditinggal bermain ke tempat teman. Selang 30 menit balik ke mobil terjadilah tindak pidana pencurian itu,” ungkap Danang, Selasa (13/1/2015).

Advertisement

Ia menambahkan tersangka memecah kaca pintu mobil korban yang bernopol AB 9162 HH itu di bagian depan sebelah kiri. Kemudian mengambil sejumlah batang di dalam mobil serta uang tunai Rp50.000. Korban menderita kerugian sekitar Rp3 Juta.

“Tersangka dikenakan pasal 363 KUHP. Saat ini kami tahan di Mapolsek,” imbuhnya.

Sementara tersangka Herman mengaku baru pertama kali melakukan pencurian. Saat memecah kaca mobil milik korban di pasar Stan itu ia hanya bertindak sebagai joki. Setelah berhasil memecah kaca dan mengambil barang ia hanya bertugas melarikan motor sekaligus untuk mencari tempat persembunyian jika aksinya diketahui. Herman juga enggan menjelaskan cara memecah kaca mobil dalam hitungan detik dengan alasan tidak mengetahui.

Advertisement

“Saya waktu itu hanya memboncengkan, jadi tidak tahu, bagaimana caranya” kilahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif