Harian Jogja.com, SLEMAN—Juru kunci Merapi, Mas Asih Surakso Hargo, menyatakan kasus hilangnya pendaki asal Rusia, Ebrehnin Yeveny, 26, di Merapi sejak Sabtu (10/8/2013) harus menjadi pelajaran bagi semua masyarakat. Sebaiknya jika ingin mendaki ke Merapi dan tidak menguasai medan disarankan tidak seorang diri.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
“Ini menjadi pelajaran. Sebagai peringatan saja supaya kalau ada yang naik, lebih baik lapor, sehingga ketahuan kalau ada sesuatu,” ujar Asih saat ditemui di Posko Darurat SAR DIY di Dusun Kinahrejo, Selasa (13/8/2013).
Menurut Mas Asih, naiknya Ebrehnin Yeveny ke Merapi melalui jalur selatan (Kinahrejo) tidak diketahui oleh warga. Bahkan ia sendiri tidak menerima laporan adanya turis yang mendaki Merapi. “Tidak ada yang melihat, tahunya dari motor yang ditinggal di Ngrangkah yang ditaruh begitu saja. Tidak ada pesan,” ujarnya
Asih menambahkan, pemndakian melalui jalur selatan sudah tidak direkomendasikan, terutama pascaerupsi Merapi 2010. Saat ini pendakian disarankan beralih melalui Selo, Kabupaten Boyolali.
“Barangkali [Ebrehnin Yeveny] orangnya nekat, karena biasanya kalau orang asing, mereka kalau diingatkan jadi penasaran,” ucapnya.