JOGJA—Dua pelajar SMAN 9 Yogyakarta, Pandu Yutisiawan (18) dan Koko Setioko (18), yang sempat tersesat saat mendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah, Rabu (2/5), akhirnya pulang ke rumah masing-masing.
Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal
Koko tiba di rumahnya, di Jl Kusumanegara, Kota Jogja, sementara Pandu saat ini beristirahat di kediamannya di Jl Godean, Sleman.
Keduanya baru bisa bertemu keluarga yang telah menunggu di pos pendakian Dusun Bambangan, Karangreja, Purbalingga pada Rabu (2/5) dini hari, setelah menempuh jalur baru.
Pandu terpaksa harus ditandu petugas SAR Purbalingga karena mengalami hipotermia dan juga lemas. Adapun proses evakuasi sempat tersendat karena badai. Namun akhirnya, kedua siswa itu tiba di pos pendakian dengan selamat dibantu petugas.
Koko mengaku dirinya bersama Pandu tersesat di sekitaran punggung sebelah kiri jalur pendakian Blambangan, Selasa (1/5).
Saat itu kondisi Pandu sangat tidak memungkinkan untuk bisa turun dari kawasan tersebut.
“Pandu lemas, dan tidak bisa bergerak. Saya lihat ada tim pendaki yang sudah sampai atas. Karena kondisi Pandu seperti itu saya sempat naik turun sebanyak tiga kali untuk mencari pertolongan,” katanya kepada Harian Jogja, Rabu (2/5).
Namun usaha yang dilakukan Pandu untuk meminta pertolongan itu gagal. Siswa kelas XII IPA2 itu pun berinisiatif menghubungi keluarga dengan mengabarkan jika dirinya tersesat.
Setelah menunggu cukup lama, keduanya pun akhirnya bertemu dengan petugas tim SAR Purbalingga di sekitar punggung sebelah kiri jalur pendakian Blambangan.
“Begitu ketemu dengan petugas, Pandu langsung ditandu. Badannya sudah enggak bisa bergerak. Kami terpaksa harus membuka jalur baru, yakni melewati jalur pencari burung karena kalau kami melewati jalur sebelumnya sangat berbahaya bagi kondisi pandu,” terang dia. (ali)