SOLOPOS.COM - Bupati Bantul, Sri Surya Widati (HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO)

Harianjogja.com, BANTUL-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 Bantul mengalami defisit sebesar  Rp83 miliar. Tetapi defisit itu bisa ditutupi dari sisa lebih anggaran (silpa) dan pos penerimaan lainnya.

Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, pendapatan daerah 2014 diproyeksikan mengalami kenaikan 10 persen. Pada 2013 pendapatan daerah Rp1,2 triliun. Tahun ini ada kenaikan menjadi Rp1,4 triliun.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Dalam APBD 2014, bupati menjelaskan bertambahnya pendapatan juga dipicu dari prestasi naiknya pendapatan asli daerah mencapai Rp61,3 miliar menjadi Rp231,3 miliar, kenaikan dana perimbangan dari dana alokasi umum dan dana alokasi khusus menjadi Rp929,7 miliar dan pendapatan lain yang sah naik Rp 75,9 miliar menjadi Rp320 miliar. “Total pendapatan Bantul 2014 sebesar Rp1,4 triliun atau naik sekitar Rp200 miliar dari kondisi tahun 2013,” katanya, Jumat (3/1/2014).

Kenaikan pendapatan ini salah satunya ditopang keberhasilan pengelolaan anggaran di Bantul sehingga memperoleh predikat keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2012. Penyelesaian penyusunan APBD yang tepat waktu juga membuat Bantul mendapat insentif sebesar Rp24,7 miliar berupa dana insentif daerah (DID).

Namun demikian bupati mengakui sejalan adanya peningkatan juga terdapat kenaikan belanja sepanjang 2014 senilai total Rp1,5 trilun, atau mengalami defisit anggaran Rp83,2 miliar yang telah teratasi dari silpa dan pos penerimaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya