SOLOPOS.COM - Kondisi kios-kios yang disewakan oleh Pemerintah Desa Baleharjo, Wonosari, Senin (21/11/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pendapatan desa Baleharjo terdongkrak dengan adanya kegiatan penyewaan kios pasar

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari menjadikan kios-kios di Pasar Besole sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Desa. Total di area tesebut, pihak desa memiliki hampir 300 kios.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kepala Desa Baleharjo Agus Setyawan mengatakan, saat ini ratusan kios ini terbagi dalam dua pengelolaan. Rinciannya, 35 kios sudah dikelola secara mandiri, sedangkan 250 kios lainnya masih dikelola oleh pihak ketiga. Namun, kata Agus, kerja sama yang berlangsung sejak 2001 ini akan berakhir di tahun ini sehingga pengelolaannya akan murni jadi milik desa.

“Kerja sama selama 15 tahun ini, desa dapat pendapatan sebesar Rp150 juta. Adapun keuntungan lain yang didapat, pemdes di akhir kerja sama akan mendapatkan seluruh bangunan yang ada,” kata Agus kepada Harianjogja.com, Senin (21/11/2016).

Sementara itu, Agus menjelaskan, untuk kios yang dikelola secara mandiri, desa mendapatkan pendapatan sebanyak Rp26,2 juta. Jumlah ini merupakan akumulasi biaya sewa 35 kios, di mana setiap penyewa dibebankan iuran Rp750.000 per tahun. Dia mengakui, dengan pendapatan ini menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa.

Bahkan, kata Agus, untuk memaksimalkan pendapatan seiring dengan berakhirnya kerja sama dengan pihak ketiga, pemdes sudah menyiapkan regulasi baru dalam pengelolaan. Rencananya pengguna kios tidak lagi dikenakan biaya sewa, namun sebagai gantinya mereka dibebankan biaya kebersihan Rp3.000 per harinya.

“Kita sudah buat kalkulasi. Dengan jumlah kios yang dimiliki dan setelah dikurangi dengan biaya operasional, paling tidak dalam satu hari bisa mendapatkan pemasukan Rp300.000 per harinya,” ungkapnya.

Menurut dia, keberhasilan dalam pengelolaan sewa kios di Pasar Besole mengantarkan Desa Baleharjo dalam lomba desa tingkat nasional. Dalam lomba itu, Baleharjo harus puas di peringkat ketiga setelah bertarung dengan perwakilan dari Indramayu dan Pacitan.

“Meski ada program lain yang dijadikan senjata dalam lomba desa, tapi praktik sewa kios yang dikelola sempat mendapatkan pujian dari tim juri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya