SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

JOGJA—Penderita lupus atau Odapus sampai saat ini mengaku belum mendapatkan sentuhan perhatian dari Pemerintah. Mereka pun berharap ke depan pemerintah dapat lebih memperhatikan odapus.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Humas Omah Kupu Yayasan Lupus Indonesia Jogja Yessy R. Oenargo mengungkapkan saat ini di Omah Kupu ada sekitar 200 odapus.

Odapus sendiri disebutnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahaun. Belum diketahui secara pasti peningkatan tersebut memang adanya peningkatan penyakit atau karena semakin banyaknya odapus yang berani melapor.

“Tetapi yang pasti penyakit ini ada dan memang sudah banyak yang terkena,” ucap dia ditemui di sela acara sosialisasi penyakit Lupus dalam rangkaian Hari Lupus sedunia di Eduhostel, Sabtu (8/9/2013).

Yessy mengungkapkan dari odapus yang ada memang sebagian besar merupakan perempuan. Mereka juga sebagian besar merupakan usia produktif, meskipun ada pula anak-anak yang juga sudah mulai terkena. Odapus, imbuh dia sangat membutuhkan dukungan moral dari berbagai pihak untuk terus bertahan menjalani hari-hari. Untuk itulah Omah Kupu secara intens melakukan berbagai pendampingan dan juga terus mensosialisasikan.

“Supaya semakin banyak yang peduli, antar odapus sendiri biar semakin banyak tahu dan bersama-sama untuk saling mendukung,” harap dia.

Meskipun diketahui jumlah odapus semakin bertambah, namun imbuh Yessy sampai saat ini pemerintah dinilai masih belum menunjukkan perhatiannya. Belum ada bantuan sama sekali bagi penderita Odapus. Padahal menurut dia di luar dukungan moral, odapus sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah terkait dengan pengobatan.

Lupus, atau istilah kesehatannya disebut systemic lupus erythematosus, adalah sejenis penyakit auto-imun. Tak seperti penderita penyakit HIV/AIDS yang kehilangan sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV. Sistem kekebalan tubuh atau antibodi odapus justru hiperaktif dan balik menyerang organ tubuh yang sehat. Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.

Penyakit ini merupakan penyakit kelebihan kekebalan tubuh. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan, sehingga tidak berfungsi menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada di tubuh, melainkan justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. (Eva Syahrani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya